Warung PKL Kawasan Kota Lama Digusur, Semua Dagangan Diborong Satpol PP

SEMARANG (Awal.id) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang menggusur 10 lapak PKL yang masih di sekitar kota lama, tepatnya di Jalan Kolonel Sugiono, Dadapsari, Semarang Utara, (11/7) .

Saat pembongkaran lapak yang terakhir terlihat pedagang warung baru saja membuka usaha. Selama ini, lapak tersebut berjualan nasi, mie instan dan beberapa minuman botol kemasan.

Kendati semua warung PKL dirobohkan, namun pembongkaran yang dipimpin Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto kali ini dilakukan secara humanis. Semua dagangan yang dijajakan para pedang diborong petugas. Bahkan meja dan etalese milik Menik, salah satu pemilik warung  tersebut, juga dibeli.

“Semuanya saya beli, mulai besok jangan jual di sini lagi ya. Dihitung semua habis berapa?,” papar Fajar.

Sontak, sang pemilik warung pun nampak senang dan kaget usai dagangan dan propertinya dibeli oleh Kasatpol PP Kota Semarang.

“Baik Bapak, untuk semua makanannya ganti ruginya Rp 500 ribu. Sedangkan untuk meja dan etalasenya Rp 700 ribu. Jadi total uang pengganti sebesar Rp 1,2 juta. Dan mulai besok saya tidak lagi dagang di sini,” ujar Menik.

Fajar mengatakan dirinya spontan memborong dagangan, termasuk propertinya karena iba melihat penjual baru baru saja membuka lapaknya. Pihaknya langsung mengeluarkan uang Rp 1.200.000 dari kantongnya untuk membayarnya.

“Kami memang melakukan penertiban di sini. Tapi melihat ada pedagang baru saja buka dan butuh penghasilan, saya menjadi iba, maka saya borong semua dagangannya, termasuk meja dan kursi untuk duduk para pembeli,” papar Fajar.

Menurut Fajar, penertiban kawasan Kota Lama dari warung-warung PKL ini memang merupakan kebijakan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dalam rangka untuk menciptakan kawasan wisata yang bersih dan sehat. (is)