Ziarah Ke Makam Alim Ulama, Wali Kota Semarang Pesan Ini

SEMARANG (Awal.id) – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi tidak pernah mengeyampingkan perjuangan para leluhur dari kalangan alim ulama dalam membantu mendirikan dan mengembangkan Kota Semarang.
Sebagai perwujudan penghormatan atas jasa-jasa dan perjuangan para ulama, Hendi panggilan akrab Hendrar Prihadi, sehari menjelang Ramadan1442 Hijriah melakukan ziarah ke sejumlah makam ulama dan pendiri Semarang, Senin (12/4).
Pada acara ziarah tersebut, sejumlah ulama besar di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah ikut mendampingi orang pertama di jajaran Pemkot Semarang. Ulama itu, antara lain KH Hanief Ismail, KH Hadlor Ihsan, KH Erfan Subahar, KH Anasom, KH Fahrurrozi, dan KH Muhammad Adnan.
Sedang makam-makam yang diziarahi rombongan wali kota, yakni Makam Sunan Pandanaran di Mugasari, Makam Habib Thoha bin Yahya di kawasan Depok, Makam Syekh Jumadil Kubro di jalan arteri Yos Sudarso Terboyo, dan makam Assayyid Al Habib Hassan bin Thoha bin Yahya (Mbah Kramat Jati) atau yang dikenal juga dengan Mbah Singo Barong.
Safari ziarah tahun ini boleh jadi menjadi suatu hal yang spesial, lantaran kegiatan itu dilaksanakan dengan peringatan hari ulang tahun (HUT) Kota Semarang ke-474.
Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi di sela-sela kegiatan ziarah yang dilakukannya mengaku pihak sengaja menggabungkan dua momentum, mengingat kedua momentum itu waktunya bertepatan.
Hendi mengajak masyarakat Kota Semarang senantiasa mengingat dan menghormati jasa-jasa para alim ulama. “Teladani nilai-nilai perjuangan para pendiri Semarang agar Kota Semarang membawa keberkahan,” paparnya.
Nguri-nguri Budaya
Menurut Hendi, kegiatan ziarah menjelang pelaksanaan ibadah puasa di bulan Ramadan ini sangat penting dilakukan. “Saya rasa ini momentumnya pas, besok kita akan memasuki bulan suci Ramadan. Di sisi lain rangkaian HUT Kota Semarang juga sudah dimulai,” katanya.
Pemkot Semarang, lanjut Hendi, akan berusaha nguri-uri budaya yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Untuk itu, tradisi ziarah ke makam lelulur pendiri Kota Semarang akan terus dilestarikan, sebagai salah satu bentuk penghormatan kepada para pendahulu yang memiliki sejarah dan peran penting dalam mendirikan dan memperjuangkan Kota Semarang.
Politikus asal PDI Perjuangan ini mengatakan Pemerintah Kota Semarang pada tahun-tahun terakhir ini mencoba menghidupkan potensi wisata religi yang ada di wilayahnya.
Untuk mengundang para wisatawan, lanjut dia, Pemkot Semarang telah merevitalisasi sejumlah area makam ali ulama dan pendiri Kota Semarang. Revitalisi objek wisata religi ini hanya untuk mempercantik area setempat, tanpa menghilangkan benda-benda yang memiliki sejarah.
Polesan untuk mempercantik kawasan objek wisata religi ini dapat dilihat dari pembangunan area makam Assayyid Al Habib Hasan bin Thoha bin Yahya (Mbah Kramat Jati) di Jalan Duku, Lamper Kidul, Semarang Selatan. (*)