Hendi: Kesadaran dan Kemauan Masyarakat Meringankan Beban Tugas

SEMARANG (Awal.id) – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, memuji kesadaran warganya terkait upaya penurunan kasus positif Covid-19. Kemauan warga dalam menerapkan protokol kesehatan juga menjadi faktor penting berkurangnya jumlah masyarakat terpapar virus berbahaya itu.
Pernyataan itu disampaikan Hendi, panggilan akrab wali kota, saat bersama istrinya, Krisseptiana Hendrar Prihadi menjadi nara sumber acara Inspirasi yang ditayangkan secara langsung dari Studio Awal.id lewat kanal Youtube Awal Media Nusantara, Rabu (31/3) siang. Acara Inspirasi dipandu oleh Rudi Bonsa.
Hendi mengakui, kasus munculnya virus corona atau Covid-19 sempat mengganggu proses pembangunan di Kota Semarang yang sudah diprogramkan. Masalah tersebut terkait dengan anggaran yang sudah disiapkan tiba-tiba harus dialihkan untuk menangani beberapa dampak Covid-19 yang dirasakan masyarakat.
“Itu kasus pengalaman tahun lalu, anggaran yang ada harus kita fokuskan untuk penanganan Covid-19. Beberapa pembangunan harus ditunda. Tapi tahun ini alhamdulillah mulai lancar, kasus Covid juga turun,” kata Hendi.
Apa yang dirasakan Hendi, juga dipahami sang istri, Krisseptiana. Sebagai Ketua TP PKK Kota Semarang, Mbak Tia, sapaan akrabnya, bisa merasakan betul bagaimana upaya suaminya sebagai pemimpin Kota Semarang berusaha menyelamatkan warga dan wilayahnya dari serangan virus corona.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan istrinya, Krisseptiana Hendrar Prihadi dipandu host Awal.id, Rudi Bonsa (kiri) saat bincang santai pada acara Inspirasi di Studio Awal.id, Rabu (31/3) siang.
“PKK itu kan mitra pemerintah. Maka lewat para kader kami ikut turun memberikan edukasi kepada warga tentang bahaya Covid dan upaya pencegahannya,” katanya.
Tia pun memaklumi jika sang suami lebih banyak menghabiskan porsi tugasnya selama ini dengan cara turun lamgsung ke masyarakat. Sebagai wali kota, Hendi ibaratnya juga menjadi milik masyarakat, sehingga harus membagi waktu dengan keluarga.
“Khawatir iya, tapi saya yakin bahwa suami bekerja baik untuk masyarakat,” tutur Tia.
“Khawatir? Kok baru ngomong sekarang?” kata Hendi bergurau menimpali ucapan istrinya. (is)