Pemprov Jateng Terus Kembangkan PLTS Atap, Murah dan Tak Butuh Lahan Baru

JAKARTA (Awal.id) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap. Penggunaan energi baru terbarukan (EBT) ini dinilai lebih murah, karena tidak membutuhkan lahan baru dalam pengembangannya.
“Jateng komitmen untuk mengembangkan PLTS Atap. Dengan penerapan PLTS, kita bisa panen listrik gratis, tanpa butuh lahan baru,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Wibowo dalam Webinar Central Java Solar Day, Jakarta, Selasa (16/2/2021).
Menurut Prasetyo, investor PLTS Atap untuk satu tingkat (one grade) sudah mulai berdatangan ke Jawa Tengah. Para investor ini siap menawarkan jasa, baik ke pemerintah daerah maupun sektor industri.
Soal produk yang ditawarkan, kata Prasetyo, cukup menjanjikan keuntungan. Salah satunya, penghematan penggunaan listrik dari PLN dan memberikan label energi hijau.
“Mereka menawarkan keuntungan penghematan listrik PLN dan label energi green power,” kata dia.
Untuk program penggunaan EBT tersebut, lanjut Prasetyo, Pemprov Jawa Tengah telah memberikan dukungan dengan menerbitkan surat edaran terkait implementasi PLTS Atap pada Maret 2019. “Mudah-mudahan pada17 September 2019 sejumlah kantor pemerintahan di Jateng sudah terpasang PLTS Atap,” harapnya.
Mulai 2017
Penerapan PLTS Atap di Jawa Tengah sendiri telah dibangun sejak 2017 dengan menggunakan dana APBD dengan kapasitas 35 KWp. Setahun kemudian, pada 2018 di Bappeda Jawa Tengah dipasang PLTS Atap berkapasitas 30 KWp dan tahun 2019 di Gedung Sekretariat DPRD Jawa Tengah dengan kapasitas 30 KWp.
Prasetyp mengatakan pemasangan PLTS Atap rencananya juga akan dilakukan pada 2020. Lantaran Jateng masih terjadi pandemi Covid-19, anggaran untuk pemasangan alat tersebut dialihkan untuk penanganan dampak wabah corona. (*)