Indonesia-AS Mulai Negosiasi Dagang: Airlangga & Sri Mulyani Temui Menkeu AS di Washington

JAKARTA (Awall.id) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bertemu Menteri Keuangan AS Scott Bessent di Washington DC.

Pertemuan ini membahas negosiasi tarif dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat yang dimulai setelah Indonesia menandatangani perjanjian non-disclosure dengan USTR.

Diskusi fokus pada upaya Indonesia untuk menyesuaikan kebijakan impor dan tarif guna memperkuat hubungan perdagangan dan investasi bilateral. Negosiasi ini diharapkan selesai dalam 60 hari, dengan tujuan menciptakan perdagangan yang adil dan berimbang serta membuka peluang ekonomi baru bagi kedua negara.

Dalam pertemuan tersebut, Airlangga menegaskan bahwa Indonesia telah masuk ke tahap negosiasi awal setelah menandatangani non disclosure agreement dengan USTR.
“Indonesia sudah tanda tangan non disclosure agreement dengan USTR artinya kita sudah masuk fase negosiasi dan Indonesia adalah salah satu dari 20 negara yang sudah mulai proses negosiasi awal,” ujar Airlangga.

Baca Juga:  TEGAS !! Jaga Kualitas, Pertamina Jamin Pasokan Avtur Aman dan Pesawat Mengudara

Airlangga juga menekankan bahwa Indonesia menawarkan kerja sama perdagangan yang adil dan berimbang, serta memperjuangkan akses pasar ke AS, khususnya tarif yang kompetitif bagi produk impor Indonesia.

“Tawaran Indonesia ke AS untuk wujudkan kerja sama perdagangan adil fair and square sehingga mengacu ke kepentingan nasional dan berimbang,” katanya lagi. Dalam proses negosiasi, pemerintah juga membuka komunikasi dan masukan dari pengusaha serta asosiasi bisnis, termasuk perusahaan-perusahaan besar seperti Amazon, Microsoft, Boeing, dan Google.

Sri Mulyani menambahkan bahwa Amerika Serikat memberikan respons positif terhadap proposal Indonesia. “Semuanya bertujuan mencapai solusi yang saling menguntungkan, dan itu yang disuarakan oleh semua pihak hingga malam tadi,” ujar Sri Mulyani.

Baca Juga:  Masih Ada Daerah di Jateng yang Capaian Vaksin Dosis 1 Belum 100 Persen

Ia juga menegaskan bahwa Indonesia akan terus melakukan reformasi struktural, termasuk deregulasi perizinan impor, kuota impor, dan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN), untuk menciptakan perdagangan yang lebih terbuka dan kompetitif.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyampaikan apresiasi atas langkah cepat dan strategi yang dilakukan Indonesia.

“Saya terkesan dengan surat yang disampaikan oleh Menko Airlangga kepada saya, dan berpandangan bahwa itu adalah awal yang sangat baik,” ungkap Bessent dalam pernyataannya.

Dari perspektif ekonomi, negosiasi ini menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menjaga keseimbangan perdagangan dan investasi dengan AS, sekaligus membuka peluang ekspansi pasar dan teknologi.

Baca Juga:  Jokowi Terima Suntikan Dosis Pertama Vaksin Covid-19 Sinovac

Secara politik, keberhasilan Indonesia masuk ke tahap awal negosiasi dan mendapat apresiasi dari AS menandakan posisi diplomasi ekonomi Indonesia yang semakin strategis di kancah global.

Dengan dukungan penuh dari asosiasi bisnis dan sektor swasta, Indonesia optimis negosiasi ini akan menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan.
Langkah ini tidak hanya memperkuat hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Amerika Serikat, tetapi juga menegaskan posisi Indonesia sebagai mitra strategis dalam ekonomi global yang dinamis.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, masa depan kerja sama ekonomi kedua negara diprediksi akan semakin cerah dan berkelanjutan.

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *