PDIP Tak Tarik Menteri dari Kabinet Jokowi, Begini Respon Beberapa Partai

JAKARTA (Awall.id) – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa partainya tidak akan menarik menteri dari kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi), usai Gibran Rakabuming Raka menjadi bacawapres Prabowo Subianto.
Hal itu diungkapkan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto seusai membuka Rakorda DPD PDIP Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, Minggu siang (5/11/2023). Hasto mengakui Jokowi telah berubah seiring putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi cawapres koalisi lain.
“Komitmen kami meskipun beliau (Jokowi) sudah berubah, tetapi tugas PDIP untuk bangsa dan negara tetap dikedepankan. Sehingga kami mengawal sebagai satu kesatuan sampai akhir tugas,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto seusai membuka Rakorda DPD PDIP Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, seperti dilansir detikbali, Minggu (5/11/2023).
Pernyataan Hasto tentang sikap PDIP itu mendapat apresiasi positif dari partai lain, baik dari kubu Koalisi Perubahan maupun Koalisi Indonesia Maju.
PKB yang tergabung dalam Koalisi Perubahan menilai, sikap PDIP yang tidak menarik menterinya dari kabinet Jokowi adalah bagian dari menjaga komitmen sejak awal menjadi bagian dari koalisi pemerintah Jokowi.
“Ini bagian menjaga komitmen yang sejak awal sudah menjadi bagian dari koalisi pemerintahan saat ini,” kata Ketua DPP PKB, Daniel Johan kepada wartawan, Minggu (5/11/2023).
Daniel kemudian menyinggung kedewasaan berpolitik. Menurutnya target dari kinerja kabinet harus dicapai dengan baik. “Saya rasa ini bagian dari kedewasaan politik, agar kepentingan umum tidak terabaikan dan target-target kinerja dapat terus dicapai dengan baik,” jelasnya.
Terlebih, lanjut Daniel, tantangan yang dihadapi tidak akan mudah. Seperti urusan stabilitas ekonomi hingga stabilitas politik jelang pemilu.
“Apalagi tantangan ke depan tidaklah mudah, urusan stabilitas ekonomi, ketersediaan dan stabilitas harga pangan, termasuk stabilitas politik menjelang pemilu dan pilpres harus tetap terjaga dan menjadi komitmen bersama,” kata dia.
Partai Amanat Nasional (PAN) yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju juga menghargai sikap PDIP yang tidak menarik menterinya dari kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi). PAN menilai sikap PDIP yang berkomitmen tetap bersama pemerintah adalah hal yang baik.
“PAN mengapresiasi dan menghargai sikap PDI Perjuangan yang masih tetap berkomitmen dan setia sebagai partai pendukung pemerintah dan bersama-sama dengan Presiden Jokowi berbakti sampai paripurna melaksanakan tugas pemerintahan, sampai terpilih presiden terbaru di pilpres 2024,” kata Waketum PAN, Viva Yoga kepada wartawan, Minggu (5/11/2023).
Viva mengungkit soal Jokowi merupakan kader PDIP. Menurutnya, sudah semestinya PDIP berposisi sebagai partai pendukung pemerintah.
“Presiden Jokowi adalah kader PDI Perjuangan. Maka sudah semestinya PDI Perjuangan berposisi sebagai partai pemerintah, yang selalu mensosialisasikan seluruh kebijakan pemerintah kepada masyarakat Indonesia,” jelas dia.
Menurut Viva, tidak tepat jika PDIP mengkritik pemerintah seperti partai yang berada di luar pemerintah atau oposisi. Menurutnya keputusan PDIP tetap berada di dalam pemerintah adalah demi kepentingan bangsa.
“Menjadi tidak tepat jika PDI Perjuangan lalu mengkritik pemerintah dan bersikap sama dengan partai politik yang berada di luar pemerintahan. Maka dari itu sikap PDI Perjuangan yang tetap berkomitmen bersama pemerintah adalah sikap yang baik untuk kepentingan bangsa dan negara,” tutur dia.
Partai Gerindra juga menghormati keputusan PDIP yang tidak menarik menteri dari Kabinet Indonesia Maju usai Gibran Rakabuming Raka menjadi bacawapres Prabowo Subianto. Gerindra kemudian menekankan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak pernah berubah.
“Kami menghormati keputusan rekan-rekan PDI Perjuangan tersebut. Ini menunjukkan sikap kenegarawanan mereka, soal haluan politik mungkin kita bisa berbeda tetapi terkait pengelolaan negara kita dalam satu frekuensi yang sama, yakni ingin memastikan pemerintahan saat ini sukses menjalankan tugasnya melayani rakyat,” kata Waketum Gerindra Habiburokhman kepada wartawan, Minggu (5/11/2023).
Habiburokhman menekankan bahwa Gerindra tidak ingin mengintervensi hubungan PDIP dan Jokowi. Akan tetapi, kata dia, Presiden Jokowi tidak berubah sama sekali.
“Kami tidak dalam posisi mengintervensi hubungan antara Pak Jokowi dengan PDI perjuangan. Namun demikian kami bersaksi Pak Jokowi tidak berubah sama sekali,” katanya.
Dia menambahkan bahwa Jokowi adalah pemimpin yang mengutamakan kepentingan bangsa. Jokowi, kata dia, adalah sosok pekerja keras.