Gerindra Bilang Aneh Ganjar Nilai Penegakan Hukum di Era Jokowi Merah

JAKARTA (Awall.id) – Penilaian Capres Ganjar Pranowo yang menyebut penegakan hukum di era Presiden Jokowi merah, mendapat tanggapan dari beberapa kalangan.
Waketum Partai Gerindra, Habiburokhman, mengaku aneh dengan penilaian capres nomor urut 3 yang diusung PDIP tersebut.
Habiburokhman menilai penilaian Ganjar justru menunjukkan ciri-ciri pemimpin kurang bijak.
“Ini adalah cerminan pemimpin yang kurang bijak, menyampaikan pendapat hanya berdasarkan kepentingan sesaatnya,” kata Habiburokhman kepada wartawan, Sabtu (18/11/2023).
Habiburokhman mengaku tak mengerti maksud dari penilaian Ganjar memberi nilai 5 terhadap penegakan hukum era Jokowi. Padahal, kata dia, penegakan hukum era Jokowi justru mendapat nilai yang memuaskan.
“Saya nggak ngerti ini orang maksudnya apa, kok salah menjelekkan pemerintahan saat ini di mana partainya merupakan partai terbesar koalisi. Padahal faktor tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah saat ini nyaris 80%,” paparnya.
Habiburokhman juga berpendapat jika Ganjar tidak membaca putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang memberhentikan Anwar Usman dari jabatan Ketua MK. Menurutnya, putusan MKMK itu terkesan mengkambinghitamkan Anwar Usman.
“Karena tidak ada pembuktian terjadinya intervensi dalam perkara MK Nomor 90. Selain itu pengesampingan azas benturan kepentingan ternyata sudah dipraktekkan sejak zaman Jimly Asshiddiqie sendiri memimpin Mahkamah Konstitusi,” ungkap dia.
Sebelumnya, dalam acara Sarasehan Nasional Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Negeri Makassar (UNM), Ganjar menilai penegakan hukum hingga HAM era Presiden Joko Widodo (Jokowi) merah.
Penilaian Ganjar disampaikan menjawab pertanyaan salah satu panelis, Zainal Arifin Mochtar.
“Terakhir misalnya sebelum ribut-ribut Mas Ganjar masih memberi penilaian penegakan hukum Indonesia itu baik, sekitar 7 sampai 8. Dengan kondisi sekarang ketika keadaan berubah dan Mas Ganjar memakai baju hitam, apakah nilai itu menurun?” tanya pria yang karib disapa Uceng itu.
“Turun,” ucap Ganjar.
Ganjar pun mengungkit putusan MK. “Kasus kemarin kan menelanjangi semuanya dan kita dipertontonkan soal itu, itu sebenarnya,” ujarnya.