Wujudkan Kedaulatan Pangan Indonesia, Capres Ganjar Pranowo Beberkan 3 Strategi Jitu

JAKARTA (Awall.id) – Di usung menjadi kandidat Capres dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo bertekad mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia. Dengan begitu Ganjar beberkan strategi pangan untuk mewujudkan hal tersebut. Hal ini disampaikan olehnya saat berpidato di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ke-IV PDIP pada Jum’at (29/9).
Ganjar juga membahas pentingnya ada percepatan modernisasi dan digitalisasi sistem irigasi. Menurutnya, harus ada riset teknologi pertanian untuk menambah produktivitas para petani.
Ganjar memiliki pengalaman dalam sektor pangan. Sebagai mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) selama dua periode. Ganjar berhasil menguatkan sektor pangan Jateng melalui strategi-strategi yang diterapkan.
Berikut 3 strategi yang akan dibahas di artikel ini.
1. Badan Usaha Milik Petani (BUMP)
Salah satu program menterengnya, adalh pembentukan Badan Usaha Milik Petani atau BUMP yang sangat menguntungkan. BUMP PT Wijaya Kusuma Pangan Mandiri diluncurkan di Sistem Resi Gudang, Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap, pada Rabu 17/11/2021.
Ganjar mengatakan akan ada keuntungan bagi para petani dan pengelola BUMP, dan keuntungan tersebut bukan satu-satunya. Seiring berjalannya waktu, para petani juga akan mendapat keuntungan jika menjadi pemegang saham.
“Sehingga petani desainnya akan mendapatkan dua keuntungan. Keuntungan pertama menjual produknya sudah untung, kedua pada saat akhir tahun mereka rapat umum pemegang saham,” tutur Ganjar.
Ganjar menambahkan, sebagai pemerintah pihaknya bertugas untuk terus memfasilitasi dan memberi pendampingan bagi para pakar serta aktivis yang peduli untuk mengembangkan pangan.
“Kita mulai tambah pengalaman-pengalaman yang bagus akan kita tularkan sehingga kelak kemudian, tidak usah kita paksa tapi ada semacam demplot-demplot yang petani lain nanti bisa mengikuti dan belajar. Harapan saya setiap kabupaten punya,” tandas Ganjar.
BUMP merupakan program dari Dinas Ketahanan Pangan Pemprov Jateng. Sejak dijalankannya program ini, Pemprov Jateng sudah membina ribuan petani. Petani mendapat bantuan dalam bentuk benih, pupuk, dan pemasaran.
2. Kartu Tani
Strategi Ganjar berikutnya adalah menciptakan tata kelola yang lebih baik. Caranya adalah dengan memanfaatkan program Kartu Tani yang digagas pada tahun 2015.
Pada awalnya inti program tersebut ditujukan untuk memberikan pupuk bersubsidi kepada petani membutuhkan, namun pada penerapannya Kartu Tani punya manfaat ganda. Kartu Tani memiliki fungsi lain, yakni membantu pendataan para petani.
“Kartu Tani itu mendata petani. Siapa, di mana, berapa, tanam apa, kapan, itu mesti kita ketahui. Kalau itu masuk maka sebenarnya ini bagian dari perintah Presiden satu data Indonesia berkaitan dengan petani,” ucap Ganjar di Puri Gedeh, pada Rabu 05/04/2023.
Lewat Kartu Tani, Ganjar Pranowo terus mengurangi jumlah perantara atau middleman yang kerap mendongkrak harga komoditas pangan di pasar. Ganjar juga berkomitmen untuk terus menciptakan tata kelola pertanian yang baik guna mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan.
Program Kartu Tani memiliki andil dalam mewujudkan Jateng sebagai provinsi dengan produksi padi terbesar di Indonesia pada 2019. Di tahun itu, produksi padi di Jateng mencapai 9,65 juta ton gabah kering giling (GKG). Jumlah tersebut setara dengan produksi 5,54 juta ton beras.
3. Membangun Kemitraan
Pemprov Jateng di bawah pimpinan Ganjar Pranowo juga turut aktif membangun kemitraan dengan banyak pihak dalam sektor pangan. Bahkan, Ganjar berhasil menginisiasi rencana kemitraan dengan Thailand.
Ganjar Pranowo menerima kunjungan courtesy call Duta Besar Kerajaan Thailand Prapan Disyatat di Puri Gedeh, Kota Semarang. Pada kesempatan tersebut, kedua pihak menekankan kerjasama penguatan ketahanan pangan dalam bidang pertanian.
“Kita bicara kerja sama dua negara, tentu saya mengembangkan sebagai gubernur apa potensi yang bisa dikerjasamakan. Pertama adalah pertanian karena Thailand punya pengalaman cukup bagus dan kita sepakat meningkatkan kerja sama pertanian,” ucap Ganjar.
Ganjar mengungkapkan, di Jateng, per Juli 2023 tingkat kesanggupan dan luas tambah tanam (LTT) komoditas pertanian untuk padi adalah sebesar 80.680 hektare dengan LTT 39,91 persen. Sementara untuk jagung tingkat kesanggupan lahannya sebesar 40.028 hektar dengan LTT 53,09 persen.
Lalu kesanggupan lahan untuk komoditas pertanian kedelai di Jateng seluas 4.352 hektare dengan tingkat LTT 36,88 persen di 35 kabupaten dan kota.
Ganjar menekankan, upaya peningkatan jumlah produksi pertanian guna meningkatkan ketahanan pangan Jateng ini, didorong dari posisi Jateng yang merupakan salah satu lumbung padi nasional.
Sejalan dengan itu, Ganjar dan Prapan juga menguatkan kerja sama perihal pengembangan green energy. Hal itu guna mengantisipasi global warming yang memicu terjadinya kerugian multi sektor di sejumlah kawasan dunia, termasuk ASEAN.
Ganjar berharap kerja sama dengan Thailand dapat memantik keberlanjutan pelaksanaan program pada level negara di kawasan ASEAN.
Kemampuan Ganjar menginisiasi strategi-strategi dalam upaya penguatan pangan di Jawa Tengah menjadi bukti visinya dalam mewujudkan penguatan pangan dalam skala nasional bukanlah omong kosong belaka.
Bukan tidak mungkin, strategi-strategi yang digadang oleh Ganjar Pranowo ini, bisa diterapkan dalam skala yang lebih besar, dan membantu mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia.