Kuliah Umum di USM, Kepala BNN: Jangan Pernah Coba Narkoba!
SEMARANG (Awal.id) – Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah (BNN Jateng) bersama dengan Universitas Semarang (USM) mengadakan Kuliah Umum dengan tema “Peran Kampus dalam P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika)” di Auditorium Ir Widjatmoko pada 15 Februari 2023.
Pemateri dalam kegiatan tersebut adalah Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah, Brigjen Pol Drs Heru Pranoto MSi.
Kegiatan dihadiri pejabat BNN Jateng, Ketua Pengurus Yayasan Alumni Universitas Diponegoro Prof Dr Ir Hj Kesi Widjajanti SE MM Rektor USM Dr Supari,l ST MT, Wakil Rektor I USM Prof Dr Ir Sri Budi Wahjuningsih MP, Wakil Rektor II USM, Dr Titin Winarti, Wakil Rektor III USM, Dr Muhammad Junaidi SHI MH, dan civitas akademika.
Kegiatan diikuti 150 peserta secara offline. Mereka dari perwakilan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Organisasi Mahasiswa (Orma) USM serta secara online melalui zoom meeting yang diikuti oleh mahasiswa maupun masyarakat umum.
Heru menjelaskan, narkoba dapat diperoleh mulai dari perkenalan atau pertemanan, ajakan dan godaan konsumsi narkoba, diberikan secara gratis untuk percobaan yang membuat korban menjadi ketagihan, ketergantungan, kecanduan.
Selain itu juga diperoleh dengan membeli secara patungan yang berdampak pada kenakalan remaja hingga kesehatan fisik.
“Jangan pernah coba narkoba karena bisa merusak hidupmu,” ungkapnya.
Menurutnya, ada 14 ciri atau tanda awal penyalahgunaan narkoba. Ke-14 ciri itu adalah keluar keringat berlebihan, hilang nafsu makan, sering berbohong, rongrong keluarga, sering bosan di rumah, paranoid, euforia, menghindari kontak mata, tidak mau dinasihati, membangkang, melalaikan tanggung jawab, menjauhi acara keluarga, sering pulang larut malam, dan sering bolos sekolah.
“Ditambah dengan sering merasa lelah, kantung mata menjadi semakin hitam, dan lain sebagainya, itu yang ciri-ciri dari segi fisik,” tambahnya.
Menurutnya, tujuan kuliah umum ini untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa terkait bahaya penyalahgunaan narkoba.
Kegiatan ini juga sekaligus membangun kerja sama dengan USM untuk membentuk satgas antinarkoba dari perkumpulan mahasiswa dari setiap fakultas untuk dijadikan sebagai sukarelawan atau penggiat antinarkoba.
“Setelah kuliah umum ada penandatanganan MoU, dan setelah itu nanti akan ada tindak lanjut berupa pencanangan USM sebagai Kampus Bersinar (Bersih dari Narkoba). Implementasinya melalui organisasi mahasiswa dari BEM untuk mengkoordinasi memilih beberapa mahasiswa di setiap fakultas untuk menjadi penggiat antinarkoba yang sifatnya sukarelawan,” jelasnya.
Dalam mewujudkan Kampus USM Bersinar, katanya, dibentuk surelawan atau Satgas antinarkoba dari mahasiswa di setiap fakultas, bertugas untuk menampung mahasiswa yang masuk ke dalam ciri-ciri penyalahgunaan narkoba. Selain itu juga menyebarluaskan informasi P4GN di lingkungan kampus dan pengabdian kepada masyarakat saat KKN mahasiswa.
Kemudian membentuk tempat Intervensi Berbasis Mahasiswa (IBM) sebagai wadah bagi mahasiswa untuk bercerita secara terbuka dan bersifat solutif serta deteksi dini melalui tes urine kepada civitas kampus.
“Nanti yang dirasa masuk ke dalam ciri-ciri tadi, itu bisa konsultasikan dengan ada yang namanya tempat yang mewadahi, nanti terserah tempatnya di mana. Di situ nanti akan dibentuk namanya intervensi berbasis mahasiswa yang didampingi dosen. Ini juga bisa untuk praktik advokasi dari anak-anak mahasiswa Fakultas Hukum dan Fakultas Psikologi, yang nanti akan bimbing untuk memberikan advokasi kepada temannya sendiri. Kami yakin mahasiswa dapat lebih terbuka dan nyaman apabila bercerita dengan sesama mahasiswa, daripada dibawa ke BNN atau ke kantor kepolisian,” jelasnya.
Heru menuturkan, selain menyosialisasikan penyalahgunaan narkoba melalui seminar maupun kuliah umum, dalam waktu dekat BNN akan menggelar Festival Band dengan ciptaan lagu mengenai narkoba serta event olahraga sepeda.
Dia berharap, setelah kerja sama tersebut dapat langsung ditindaklanjuti oleh universitas.
“Dalam menyosialisasikan bahaya penyalahgunaan narkoba, tidak harus berbentuk seminar atau kuliah umum seperti ini saja, tapi nantinya kita akan buat festival band yang nantinya lagu itu berisi tentang narkoba dan nanti juga akan ada event olahraga sepeda karena kami yakin sosialisasi yang lebih efektif langsung ‘do’ mengerjakan, orang melihat secara nyata. Saya berharap, setelah ini dapat langsung ditindaklanjuti oleh pihak universitas,” tandasnya.