Obyek Wisata Rawa Pening, Tebarkan Kedamaian Asmara di Bukit Cinta

ULAR NAGA. Patung ular naga melingkari bukit siap menyambut kedatangan pengunjung obyek wisata Bukit Cinta Rawa Pening, Kabupaten Semarang  
ULAR NAGA. Patung ular naga melingkari bukit siap menyambut kedatangan pengunjung obyek wisata Bukit Cinta Rawa Pening, Kabupaten Semarang  

SEMARANG (Awal.id) – Kabupaten Semarang memiliki destinasi wisata perbukitan, namanya wisata Bukit Cinta. Disebut wisata perbukitan karena memang berupa bukit kecil. Lokasinya masuk Desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru. Destinasi ini berada di pinggiran Rawa Pening.

Bukit Cinta Rawapening menyuguhkan pemandangan berupa hamparan rawa yang disebut Rawa Pening dan Bukit Brawijaya. Siapa pun bisa berkunjung di kawasan wisata ini, baik orang tua maupun anak-anak. Untuk kalangan anak-anak tersedia wahana permainan.

Indahnya pemandangan pepohonan pinus serta cemara yang hijau membuat suasana di kawasan ini menjadi lebih menyejukkan. Jangan kaget jika ketika memasuki kawasan wisata ini kita akan disambut oleh patung ular naga yang melingkari bukit.

Jangan kaget pula jika harus melalui pendakian tangga ketika memasuki kawasan wisata Bukit Cinta. Begitu sampai lokasi, pengunjung ganti disambut dengan pepohonan pinus yang menjulang tinggi, layaknya payung yang melindungi dan meneduhkan.

ENCENG GONDOK.Hamparan enceng gondok di Rawa Pening menambah keindahan view wisata Bukit Cinta

ENCENG GONDOK.Hamparan enceng gondok di Rawa Pening menambah keindahan view wisata Bukit Cinta

Fasilitas dan Tiket

Baca Juga:  Tradisi Sambut Ramadhan "Gebyuran Bustaman", Kadisbudpar : Jadi Budaya Lokal Kota Semarang

Tampak pula sebuah bangunan yang menyerupai aula. Ternyata tempat itu sering digunakan oleh para pecinta burung untuk lomba kicau burung. Mungkin karena memang Bukit Cinta Rawa Pening ini dipenuhi rerimbunan pohon dan panorama alam danau Rawa Pening. Kawanan burung merasa leluasa mengepakkan sayap terbangnya.

Untuk wisata air semacam memancing, ski air, maupun berkelana, Danau Rawa Pening bisa dinikmati dengan menyewa perahu motor. Adapula oleh-oleh khas dari objek wisata ini yaitu kerajinan dari enceng gondok.

Untuk menikmati liburan di Bukit Cinta Rawa Pening ini, pengunjung cukup mengeluarkan kocek untuk harga tiket senilai Rp 6.000 (weekdays) dan Rp 7.500 (weekend). Obyek wisata ini dibuka mulai pukul 08.00 – 18.00 WIB.

Fasilitas transportasi menuju Bukit Cinta sangat mudah dan murah. Jarak dari Kota Ambarawa sekitar 5 kilometer ke arah Salatiga melewati Banyubiru. Sebaliknya kalau dari arah Salatiga, Bukit Cinta bisa ditempuh dengan jarak dekat 10 Kilometer.

Baca Juga:  Bioskop Semarang Dibuka Kembali, Aplikasi Pedulilindungi Jadi Syarat Utama

Tak Cuma itu. Kawasan ini juga memiliki banyak sekali spot- spot keren yang bakal memanjakan pengunjung maupun para pecinta fotografi untuk membidikkan lensanya. Pengunjung bisa beramai-ramai selfi saat menikmati hawa serta panorama alam yang indah.

GEMBOK CINTA.Ada mitos jika sepasang kekasih datang ke Bukit Cinta akan bubaran. Untuk menangkalnya maka harus mengaitkan tali cintanya di gembok cinta. Ah, namanya juga mitos

GEMBOK CINTA.Ada mitos jika sepasang kekasih datang ke Bukit Cinta akan bubaran. Untuk menangkalnya maka harus mengaitkan tali cintanya di gembok cinta. Ah, namanya juga mitos

Sejarah dan Mitos

Konon lokasi wisata Bukit Cinta ini dulunya adalah sebuah tempat yang digunakan oleh Pemerintahan Belanda di masa penjajahan sebagai Gardu Pantau tanaman enceng gondok di kawasan Rawa Pening. Awal tujuan didirikannya tempat ini yaitu untuk mengatur pertumbuhan tanaman enceng gondok.bukit cinta ambarawa

Tahun 1975, Pemerintah Pabupaten Semarang (Ungaran) mengubah Gardu Pantau tanaman enceng Gondog tersebut menjadi spot gardu pandang. Tahun 1983, tempat tersebut mulai populer di kalangan masyarakat luas dan resmi berganti nama menjadi “Bukit Cinta”. Dinamakan Bukit Cinta karena tempat tersebut karap dimanfaatkan oleh pemuda-pemudi sebagai tempat untuk memadu kasih.

Baca Juga:  Wujudkan Kota Semarang Jadi Tujuan Wisata, Pegiat Pariwisata: Terus Berbenah untuk Kemajuan!

Sementara mitos Rawa Pening di sekitar kawasan Bukit Cinta berawal dari legenda Baru Klinting yang merupakan putra dari jelmaan ular naga. Pada suatu ketika dia mencabut lidi yang membuat bekas cabutannya tersebut memunculkan sebuah sumber mata air hingga membanjiri dan menenggelamkan sebuah pedesaaan yang kini dikenal dengan nama Rawa Pening.

Patung seekor ular raksasa yang berada di kawasan Bukit Cinta pun bermula dari cerita atau mitos. Konon dulu ada seekor ular yang menanti Ibunya untuk diakui sebagai anak hingga badan ular tersebut melingkari sebuah gunung. Namun, ternyata takdir berkata lain, dia malah mati terbunuh dengan cara dipotong.

Ada satu mitor lagi yang populer terkait Bukit Cinta Rawa Pening. Jika sepasang kekasih yang belum menikah datang ke obyek wisata Bukit Cinta Rawa Pening, maka hubungan mereka akan putus di tengah jalan.

Namun perubahan mitos ini terjadi seiring dengan hadirnya spot selfie yang bernama Gembok Cinta. Di spot tersebut, dua sejoli dapat memasangkan gembok, sebagai tanda komitmen ikatan cinta mereka. (adv)

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *