KONI Jateng Gelar Workshop Penyusunan Program Latihan Pelatda, Bona Ventura Dorong Optimalisasi SDM Atlet dan Pelatih
SEMARANG (Awal.id) – KONI Jateng mengadakan Workshop Penyusunan Program Latihan Pelatda Tahun 2022 di Hotel Quest, Semarang, Jumat (24/6). Kegiatan yang dihelat selama dua hari itu diikutti 90 pelatih Pelatda Jateng.
Sedangkan narasumber yang memberikan materi workshop, masing-masing Wakil Ketua Umum II KONI Soedjatmiko, Kabid Binpres KONI Jateng Rumini, Kabid Sport Science Iptek Tri Rustiadi, dan Dosen FPOK Universitas Pendidikan Indonesia Dikdik Zafar Sidik.
Kabid Binpres Rumini pada materinya banyak membedah tentang teori latihan. Sedangkan Kabid Sport Science Iptek Tri Rustiadi mengupas tentang tinjuan fisiologi dalam latihan olahraga.
Sementara dosen FPOK Universitas Pendidikan Indonesia Dikdik Zafar Sidik mengajarkan soal penyusunan periodisasi program latihan.
Ketua Umum KONI Jateng, Bona Ventura Sulistiana pada sambutannya mengatakan prestasi olahraga Jawa Tengah sebenarnya tak bisa disepelekan dalam di tataran nasional.
Ia menyebut yang perlu terus diciptakan adalah giat mengoptimalkan human resources (sumber daya manusia) untuk disiplin berlatih dengan pendekatan sport science. Untuk itu, dia mendorong para pelatih untuk mengoptimalisasi sumber daya manusia (SDM) atlet.
“Torehan prestasi atlet kita tak bisa disepelekan. Indikasi tersebut, salah satunya hasil SEA Games 2021 di Vietnam, yang mana dari 42 atlet yang masuk kontingen Merah Putih, 31 di antaranya berkontribusi menyumbangkan tujuh emas, 12 perak, 12 perunggu. Ini akan kita optimalkan agar SDM atlet dan pelatih juga lebih optimal, tentu saja dengan pendekatan sport science,” ungkap Bona di sela-sela kegiatan tersebut.
Melalui forum workshop ini, Bona berharap KONI bisa mendapatkan masukan terkait program Pelatda Jateng yang muaranya adalah PON XXI 2024 di Aceh-Sumut.
Dia mencontohkan, dalam workshop muncul diskusi perlunya pelatih fisik di cabang non-beladiri dan psikiater untuk memantau kejiwaan atlet.
“Dalam konteks pembinaan atlet, kadang antara das sollen dan das sein, teori dan praktik di lapangan nggak sama. Kita akan menerima masukan apa yang KONI tidak lihat, dan selalu mencari solusi atas masalah secara bersama-sama,” ujar Bona.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum II KONI Soedjatmiko menegaskan garis besar program pembinaan prestasi tahun 2022-2025 adalah Jateng menjadi provinsi yang memiliki potensi besar dalam melahirkan atlet potensial.
“Banyak atlet Jateng berbakat yang berprestasi di tingkat nasional, bahkan juara dunia. Ini modal besar untuk menghadapi PON 2024 nanti,” tandasnya. (is)