Ganjar Sidak Bangunan Puskesmas Cilacap, Kualitasnya Bikin Kaget
CILACAP (Awal.id) – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, kembali melakukan sidak pembangunan gedung pemerintah. Kali ini, proyek pembangunan Puskesmas Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, yang menjadi lokasinya.
Dari luar gedung, bangunan Puskesmas Jeruklegi nampak bagus. Namun tak hanya melihat dari luar, Ganjar masuk ke dalam dan melihat detil-detil bangunan.
Benar saja, Ganjar menemukan sejumlah bagian bangunan dengan kualitas buruk. Seperti sejumlah retakan di tembok, cat dinding yang tidak rata, plafon yang bocor, lantai keramik pecah dan sejumlah kerusakan lainnya.
“Ini sudah diserahkan? Wah kalau saya tidak mau menerima ini bu, kualitasnya begini kok,” kata Ganjar kepada Kepala Puskesmas Jeruklegi.
Ganjar pun langsung mencari kontraktor yang mengerjakan proyek. Kontraktor mengatakan siap memperbaiki karena masih dalam masa perawatan. Ganjar pun meminta kontraktor segera memperbaiki dan memberikan laporan detil secara berkala.
“Segera perbaiki ya mas? Njenengan tahu kan saya itu detil. Pasti lihat dong waktu saya sidak di SMA Tawangmangu,” ucap Ganjar mengingatkan.
Puskesmas Jeruklegi dibangun dengan anggaran bantuan dari Pemprov Jateng sebesar Rp3 miliar. Selain itu, ada juga bantuan dari Pemkab Cilacap untuk pengembangan.
“Pertama karena ini masih dalam komisioning, ya kita minta untuk diperbaiki. Memang biasanya, bangunan itu kalau milik pemerintah dan tidak diawasi detil, mesti jadinya jelek. Makanya saya selalu menyempatkan untuk mengecek langsung,” kata Ganjar.
Sebenarnya, menurut Ganjar, secara keseluruhan, bangunan Puskesmas Jeruklegi tidak terlalu jelek. Hanya saja, finishingnya buruk dan ada beberapa yang kualitasnya kurang baik seperti catnya kurang, lantainya retak, temboknya retak dan lainnya.
“Tadi penyedia jasanya sudah berkomitmen untuk memperbaiki. Saya minta penyedia jasa menunjukkan kualitasnya. Nanti tinggal saya minta laporan hasil perbaikannya,” tegasnya.
Ganjar menanyakan apakah ada pihak-pihak yang mengganggu pembangunan Puskesmas itu dengan cara meminta uang. Ganjar menegaskan, kalau ada yang minta-minta terus ada yang nggak beres, akan langsung ditindak.
“Maka tadi saya tanya, ada yang minta duit nggak? Jangan-jangan pada minta duit, minta setoran semuanya, terus kemudian kualitasnya dikurangi. Tadi jawabannya tidak. Mudah-mudahan tidak. Kalau jawabannya tidak, saya kita komitmen dari penyedia jasa pastilah bisa memperbaiki ini. Karena Pemprov membantu ini, ya saya akan ikut mengawal. Kita akan ikut mengawal,” pungkasnya.
Sementara itu, Taufik selaku kontraktor mengatakan, pihaknya siap untuk menyelesaikan maupun memperbaiki beberapa hal yang menjadi revisi.
“Memang ini masih dalam masa perawatan, jadi kami sangat siap untuk mengevaluasi beberapa titik yang memang menjadi PR dari Pak Gubernur. Waktu perawatan kami masih 6 bulan, dan kami yakin satu atau dua minggu nanti sudah selesai perbaikan-perbaikannya,” ucapnya. (is)