Dugaan Penganiyaan Kiper Jandia Eka terhadap Anggota Brimob,  Ini Tanggapan Manajemen PSIS

Jandia Eka Putra, kiper PSIS Semarang. (dok photo, IG : @Jandiaekaputra)
Jandia Eka Putra, kiper PSIS Semarang. (dok photo, IG : @Jandiaekaputra)

SEMARANG (Awal.id) – Beredar kabar di beberapa media online bahwa kiper Laskar Mahesa Jenar, Jandia Eka Putra mendapati masalah di kampung halamannya di Padang, Sumatera Barat. 

Dari berita yang beredar, Jandia telah diperiksa oleh Polresta Padang terkait dugaan penganiayaan terhadap salah satu anggota Brimob di Pantai Pasir Jambak, Padang, Minggu (8/5).

Terkait hal tersebut, Chief Executive Officer (CEO) PSIS, Yoyok Sukawi menjelaskan manajemen PSIS saat ini juga baru mendengar kabar tersebut soal penganiayaan tersebut. Kendati demikian, manajemen menghormati proses hukum yang kini dilakukan Polresta Padang.

Baca Juga:  Kasus Covid-19 di Kota Semarang Terus Turun, Hakam Ajak Warga Tetap Patuhi Prokes

“Kami baru baca di media siang ini. Pertama, kami hormati kasus hukum yang ada, kemudian kami juga mengedepankan azas praduga tak bersalah terhadap kiper kami, Jandia Eka Putra. Kalau diperlukan, kami juga akan dampingi Jandia secara hukum dalam kasus tersebut,” ungkap Yoyok, dalam keterangannya di grup Whats App Media PSIS, Senin (10/5).

Sementara Komisaris PSIS, Junianto mengatakan soal kasus tersebut pihaknya sudah mengonfirmasikan kepada Polrestabes Padang. Dari sumber kepolisian di Padang, Jandia saat ini sedang dalam proses pemeriksaan.

Baca Juga:  Liga 1 Kembali Bergulir, PSIS Optimis Raih Kemenangan Lawan Madura United

“Yang jelas, saya selalu mengatensi dan akan selalu memonitor kasus tersebut. Biar bagaimana pun, Jandia adalah anak saya di PSIS Semarang,” ujar Junianto.

Sementara, Jandia Eka Putra saat dikonfirmasi mengatakan statusnya pada masalah ini masih berstatus sebagai saksi.

Ia menuturkan, posisinya saat terjadi insiden tersebut adalah melerai antara korban dan keluarganya agar tidak terjadi pengeroyokan terhadap korban.

“Saya merasa tidak memukul korban, karena niat saya adalah melerai antara korban dan keluarga saya agar tidak terjadi pengeroyokan. Namun, berdasarkan laporannya, korban melaporkan saya karena telah ikut memukulnya. Jujur, saya tidak merasa memukul korban, karena jarak saya dengan korban cukup jauh,” beber Jandia melalui telepon selular. (is)

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *