Peringati Nuzulul Quran, Ustad Das’ad Latif Ingatkan Peran ASN
SEMARANG (Awal.id) – Alquran harus jadi petunjuk yang diamalkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjalankan pekerjaannya melayani masyarakat. Pernyataan tersebut disampaikan Ustad Das’ad Latif, saat menyampaikan ceramah pada peringatan Nuzulul Quran di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (25/4).
“Tidak ada pilihan, qur’an itu hudan, petunjuk,” kata Das’ad, yang membuat hadirin termasuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, tampak khidmat dan larut ketika mendengarkan ceramahnya
Di kesempatan itu, Das’ad mengingatkan kembali peristiwa Nuzulul Quran tentang perintah membaca. Das’ad menerjemahkan, Pemprov Jateng harus mau membaca jika ingin maju SDM-nya.
“Belajar, jangan cari muka. Katakan yang hak adalah hak, yang bathil adalah bathil, meskipun dia didepan kita adalah gubernur,” kata Das’ad.
“Cari anak-anak kita yang cerdas tidak peduli apa agama dan sukunya, cari mereka, sekolahkan sampai sepuas-puasnya. Itu yang disebut Iqra, sekolah, belajar,” imbuh Das’ad.
Das’ad menegaskan, mengamalkan Quran dalam melaksanakan pemerintahan akan memberikan manfaat baik. “Tidak ada orang masuk penjara gara-gara dia mengamalkan quran. Justru quran memberikan keselamatan dunia sampai akhirat,” tegasnya.
Gubernur Ganjar Pranowo menyebut materi yang disampaikan Ustad Das’ad sangat aktual. Terutama terkait pengamalan Quran dalam menjalankan pemerintahan.
“Kita dari ASN ini tugasnya ya jangan mencuri, layani masyarakat dengan baik, responsif, itu yang beliau katakan akhirnya ASN akan mengamalkan itu sebagai rahmatan lil alamin, untuk siapapun,” kata Ganjar.
Ganjar berterimakasih karena telah diingatkan untuk menjalankan pemerintahan di jalan yang benar sesuai dengan petunjuk Alquran. Ganjar juga sepakat dengan terjemahan Ustad Das’ad tentang peristiwa Nuzulul Quran terkait pendidikan.
“Pesan beliau yang dahsyat tadi. Itu menyampaikan akhirnya eh kepala dinas kamu cari siapa yang bermasalah, carilah orang itu selesaikan yang punya bakat sekolahkan karena musti iqro, mesti membaca, itu terjemahnya sekolah. Menurut saya inspiratif dan itu mengingatkan pada kita bahwa kita berada pada rel yang benar untuk melayani rakyat. Itu cespleng,” tegas Ganjar. (is)