Borobudur Edupark, Menguak Misteri Relief Candi lewat Edukasi

Gubernur Jateng Ganjar Paranowo didampingi seniman I Nyoman Alim Mustapha, meresmikan Borobudur Edupark yang berlokasi di Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang
Gubernur Jateng Ganjar Paranowo didampingi seniman I Nyoman Alim Mustapha, meresmikan Borobudur Edupark yang berlokasi di Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang

MAGELANG (Awal.id) – Kabupaten Magelang tak hanya memiliki Candi Borobudur. Banyak destinasi menarik lain di kawasan candi peninggalan Dinasti Syailendra itu, salah satunya adalah Borobudur Edupark yang terletak di Dusun Batikan, Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid. Lokasi persisnya berada di sisi kiri dari arah Jogja-Magelang dan kanan jalan dari arah Magelang menuju Jogja.

Destinasi wisata baru ini sudah bisa dinikmati masyarakat usai diresmikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Minggu (9/1/2022). Seminggu berikutnya, yakni pada Sabtu (15/1/2022) berlangsung soft opening, yang ditandai dengan doa dan pemotongan tumpeng oleh KH Muhammad Yusuf Chudlori atau yang biasa disapa Gus Yusuf.

Acara itu juga dihadiri Dirut PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) Edy Setijono dan tamu undangan lainnya, serta dimeriahkan kesenian Tari Jingkrak Sundang.

Tempat wisata edukasi tersebut menyajikan beragam prasasti peninggalan tempo dulu dan pernak-pernik terkait Candi Borobudur. Selain itu, Borobudur Edupark juga bisa menjadi tempat edukasi pelancong yang ingin mengetahui detail dan misteri-misteri tentang relief maupun patung di Candi Borobudur.

Saat persemian, Gubernur Ganjar mengatakan, Borobudur Edupark akan menjadi destinasi yang menarik khususnya bagi mereka yang ingin mendalami tentang Candi Borobudur.

“Kalau yang tidak punya interes dalam, mereka hanya melihat candi, naik turun dan merasa capek. Tapi buat orang yang ingin tahu dalam, pasti nggak pernah habis. Borobudur Edupark ini menjadi salah satu tempat yang bisa memanjakan mereka yang ingin tahu tentang misteri Candi Borobudur,” katanya.

Peran Nyoman Mustapha

Ditambahkan, Borobudur Edupark menyajikan sebuah cerita dari seorang seniman yang ekspert di bidangnya, yakni I Nyoman Alim Mustapha, atau cukup disapa Nyoman Mustapha. Di tempat itu, Nyoman menceritakan tentang seni Borobudur, dan yang paling menonjol adalah seni pahat.

Baca Juga:  Dubes Inggris Fokuskan Pengembangan Kota Lama Semarang, Kolaborasi dengan PT Arup Indonesia

“Di sini kita tahu bagaimana memilih batu yang baik, membentuk, memahat, dan lainnya, orang bisa belajar di sini. Ada workshop-nya juga, sehingga pengunjung bisa merasakan bagaimana sensasi memahat patung atau relief seperti yang ada di candi,” jelas Ganjar.

Jika orang ke Candi Borobudur melihat karya seni yang sebenarnya, kata gubernur, maka di Borobudur Edupark, pengunjung akan mengerti bagaimana cara membuatnya. Misteri-misteri di Candi Borobudur bisa dieksplorasi di tempat itu, dan bisa menjadi pengalaman yang menarik bagi wisatawan.

Sementara itu, Nyoman Mustapha menerangkan, Borobudur Edupark dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektare. Di tempat itu, terdapat banyak benda seni seperti patung, pusaka, buku, miniatur Candi Borobudur, dan seni lainnya.

“Harapan saya, tempat ini menjadi tempat edukasi generasi penerus, untuk melestarikan dan menjaga warisan nenek moyang. Nenek moyang kita begitu hebat dengan membuat peninggalan bersejarah seindah Borobudur, dan harus kita jaga,” katanya.

Cara menjaganya, imbuh Nyoman, dengan edukasi. Di tempat itu, masyarakat akan diajak menyelami tentang keindahan Borobudur dengan cara terlibat langsung.

“Jadi pengunjung bisa mencoba membuat karya sendiri, membuat patung, memahat batu, tanah liat atau lainnya, agar mereka mengerti cara pembuatannya. Kita sadarkan, bahwa betapa susahnya nenek moyang dulu membuat mahakarya ini, maka kita harus menjaganya,” jelasnya.

Nyoman Musthapa menambahkan, sejak Candi Borobudur selesai dibangun tidak ada orang menginspirasi untuk membuat dan seterusnya.

“Akhirnya saya mencoba membuat edupark ini. Kebetulan ini berkesinambungan dengan PT Taman wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) sebagai pengelola Taman Wisata Candi Borobudur maka kami kerja sama dengan PT TWC supaya wisatawan yang tidak bisa naik ke Candi Borobudur bisa menikmatinya di sini,” tuturnya.

Beragam jenis patung menjadi wahana di Borobudur Edupark. Pengunjung bisa belajar bagaimana cara memahat

Beragam jenis patung menjadi wahana di Borobudur Edupark. Pengunjung bisa belajar bagaimana cara memahat

Ia mengatakan, edukasi yang ditawarkan di Borobudur Edupark, antara lain membuat karya sendiri atau diajarkan, baik dari batu, tanah liat, semen, dan sebagainya.

Baca Juga:  BI Yakin KKI Mampu Dorong Pengembangan UMKM

“Jadi tujuan kami supaya mereka benar-benar mengerti, bagaimana seseorang itu bisa pintar kalau dia tidak pernah melihat cara-cara pemahatannya, di sini dapat ditunjukkan betapa susahnya misalnya membuat Candi Borobudur dengan 3.000 lebih relief itu, bagaimana memahatnya, dan alat apa yang digunakan,” paparnya.

Tiket Pengunjung

Nyoman membeberkan, Borobudur Edupark akan buka tiap hari. Bahkan tidak menutup kemungkinan, tempat wisata edukasi itu akan buka sampai malam. Untuk tiket pengunjung, rencananya dipatok harga Rp30.000 per orang.

Dirut PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC), Edy Setijono, mengaku senang dan bangga dengan kiprah yang ditunjukkan I Nyoman Mustapha untuk mewujudkan Borobudur Edupark itu.

“Hari ini, kita bersyukur, kita senang sekali Pak Nyoman (I Nyoman Alim Mustapha), salah satu seniman besar yang kita miliki. Kebetulan beliau memang sudah cukup lama di Magelang, beliau punya workshop ini sangat bagus sekali. Workshopnya tidak hanya sekadar produk, tapi ini menjadi diplomasi keluar,” kata Edy saat acara soft opening.

Menurut Edy, sosok I Nyoman Alim Mustapha sudah membuat banyak sekali elemen-elemen replika yang dibawa ke luar negeri. Baik itu di Vietnam, Belgia maupun lainnya.

Baca Juga:  Serap Aspirasi, Yoyok Sukawi Beri Bantuan Bola untuk Tim Sepak Bola di Kendal

“Kita ingin mengapresiasi elemen masyarakat yang seperti itu. Oleh karenanya Taman Wisata Candi kolaborasi sama workshop-nya Pak Nyoman, Nakula Sadewa ini. Yang tadinya sekadar workshop, tapi kita ingin buka ini menjadi wahana. Wahananya, tapi karena ini workshop, kemudian tidak hanya sekadar orang untuk melihat karena di sini ada proses. Proses edukasi itulah yang dipilih, makanya kita beri nama Borobudur Edupark,” tutur Edy.

Inspirasi Pengembangan Kawasan

Sementara Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT TWC Hetty Herawati menjelaskan, keberadaan Candi Borobudur memberikan banyak inspirasi dalam pengembangan pariwisata kawasan penyangga di Kabupaten Magelang.

“Salah satunya Borobudur Edupark, sebuah destinasi yang menitikberatkan pada wisata edukasi dan memiliki korelasi dengan Candi Borobudur yang dikemas secara natural dengan konsep outdoor garden. Unsur pemberdayaan masyarakat sekitar guna meningkatkan perekonomian wisata di kawasan Borobudur juga menjadi fokus penting,” kata Hetty.

Borobudur Edupark lanjutnya, diinisiasi oleh PT TWC bersinergi dengan manajemen PT Nakula Sadewa Design Art dan komunitas pecinta Borobudur untuk melakukan konektivitas destinasi-destinasi di kawasan Candi Borobudur dan Kabupaten Magelang.

Menurut dia, Borobudur Edupark ini memberikan pengalaman baru kepada wisatawan. Potensi yang kuat di bidang edukasi dan atraksi serta lokasi strategis pada jalur utama menuju Candi Borobudur menjadi alasan terciptanya Borobudur Edupark ini.

Adapun tujuan dari Borobudur Edupark ini sebagai pusat informasi dan edukasi wisatawan sebelum memasuki kawasan wisata Borobudur, meningkatkan kesadaran pengunjung akan pentingnya kelestarian cagar budaya, memperkenalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam relief Candi Borobudur, dan memperkenalkan karya seni yang terinspirasi dari Candi Borobudur. (*)

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *