Badai Covid, Kinerja Perumda BPR Bapas Kota Semarang Justru Sehat dan Melejit
SEMARANG (Awal.id) – Selama dua tahun terakhir masa pandemi covid-19, di saat sektor ekonomi banyak yang terdampak, kinerja Perusahaan Umum Daerah (Perumda) BPR Bank Pasar (Bapas) Kota Semarang justru melejit melebihi target, dan selalu masuk dalam kategori sehat sesuai standar Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Utama (Dirut) Perumda BPR Bank Pasar Kota Semarang, Agus Puji Kusumanto SE mengungkapkan, salah satu meningkatnya kinerja Perumda BPR Bapas Kota Semarang, yaitu telah mendirikan empat kantor kas di empat pasar. Terbaru, bulan Maret 2022 BPR Bapas Kota Semarang membuka dua kantor kas, yaitu di Pasar Mijen dan Pasar Rasamala Banyumanik. Dua kantor kas lain yang telah dibuka terdahulu pada tahun 2020 ada di Pasar Bulu dan Pasar Pedurungan.
‘’Selain laba, kami menjalankan amanah mengurangi dampak rentenir di pasar-pasar, makanya mami mendirikan kantor kas di pasar,’’ papar Agus Puji Kusumanto, di kantornya, BPR Bapas Kota Semarang, Lantai 4 Gedung Juang 45, Jalan Pemuda 163 Semarang, Rabu (13/4).
Dari empat kantor kas, total aset diharapkan mencapai Rp 100 Miliar. Ke depan direncanakan akan membuka lagi di Pasar Johar dan Pasar Gunungpati.
‘’Untuk menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi UMKM ini kita bikin produk kredit mikro yang merupakan produk Perumda BPR Bapas Kota Semarang sendiri, yang diberi nama Supermi atau super mikro dengan bunga kecil, yang tujuannya untuk pedagang pasar yang banyak terdapak efek negatif rentenir,’’ ujar dia.
Upaya lain turut menopang eksistensi UMKM di Kota Semarang adalah melalui kredit Wibawa yang dicanangkan oleh Walikota Hendrar Prihadi, yang nilai penyaluran kreditnya per Maret 2022 sudah mencapai Rp 17 Miliar. Pada program ini ada dua bank yang ditunjuk. BPR Bapas Kota Semarang bertindak sebagai bank penyalur untuk kredit kepada sektor UMKM. Sedangkan Bank Jateng adalah penyalur untuk koperasi.
‘’Kredit Wibawa dengan bunga 2,5 persen per bulan atau 3 persen per tahun, tanpa jaminan untuk nilai maksimal Rp 5 juta, kalau lebih dari Rp 5 juta harus pakai jaminan, dengan kredit maksimal Rp 50 juta,’’kata dia.
‘’Yang menggembirakan, meski masa pandemi, untuk setoran ke PAD besarnya tetap sesuai target, kami tidak minta revisi, dan Alhamdulillah target tercapai,’’ kata Agus.
Jika pada tahun 2019 setoran ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 1,1 Miliar, maka pada 2020 meningkat menjadi Rp 1,3 Miliar ditambah dana cadangan umum untuk penanggulangan pandemi covid, sehingga setoran menjadi Rp 1,5 Miliar. Sedangkan untuk tahun 2021 ditarget Rp 1,4 Miliar, dan berhasil kami capai dan sudah kami setorkan.
Perumda BPR Bank Pasar Kota Semarang juga berhasil mencatatkan rasio kategori sehat menurut standar Otoritas Jasa Keuangan. Rasio kecukupan modal atau CAR (Capital Adequacy Ratio) sangat tinggi mencapai Rp 70,23 persen, jauh di atas standar OJK yang minimal sebesar 12 persen. Profitabilitas atau ROA (Return On Assets) sebesar4,66 persen atau lebih tinggi dari standar minimal OJK yang sebesar 1,215 persen.
Perbandingan biaya bunga yang diberikan kepada nasabah dengan bunga yang diperoleh atau BOPO (Belanja Operasional terhadap Pendapatan Operasional) sebesar 73,25 persen atau di bawah batas maksimal OJK yang sebesar 93,25 persen.
Loan to Deposit Ratio (LDR) atau rasio besarnya dana pinjaman terhadap dana yang dihimpun sebesar 81,29 persen, masih di bawah standar maksimal OJK yang menetapkan maksimal 94,75 persen.
‘’Tahun 2000 penyaluran kredit Rp 40 miliar, tahun 2021 meningkat menjadi Rp 60 Miliar, dan target penyaluran kredit tahun ini Rp 70 Miliar. Dengan kondisi tersebut, maka Perumda BPR Bank Pasar Kota Samarang masuk kategori sehat menurut standar OJK,’’papar Agus.
Saat ini BPR Bank Pasar Kota Semarang terus meningkatkan penerapan teknologi dalam system perbankannya. Salah satunya, kini dipersiapkan aplikasi pembayaran mudah oleh nasabah yang diberi nama Sinori yang bisa diunduh di Playstore. Aplikasi ini bekerjasama dengan BRI melalui akun virtual BRIVA (BRI Virtual Account). Dimana setiap nasabah akan mendapatkan akun virtual BRI, dan bisa membayar angsuran ke BPR Bank Pasar Kota Semarang melalui ATM BRI. ‘’Jadi kami menggandeng BRI yang memiliki penyebaran yang begitu luas di masyarakat, untuk mempermudah masyarakat melakukan pembayaran ke Bapas,’’ kata Agus.
Atas kinerja tersebut, BPR Bapas Kota Semarang tahun ini kembali mendapatkan nominasi untuk memperoleh penghargaan Top BUMD Award 2022 dari Top Business Jakarta. Ada tiga nominasi bintang empat, yaitu untuk kategori Pembina Terbaik yaitu Walikota Semarang, nominasi perusahaan daerah terbaik yaitu Perumda BPR Bapas Kota Semarang, dan nominasi Direktur Utama terbaik yaitu Agus Puji Kusumanto SE.
‘’Tahun lalu, 2021 juga Alhamdulillah kami mendapatkan penghargaan TOP BUMD Award bintang 4 dari Top Business,’’ kata Agus.
Pengumumannya sendiri akan dilaksanakan tanggal 20 April mendatang di Jakarta. (IS)