Wali Kota Hendi Dorong RSUD Mijen Segera Beroperasi, Dipersiapkan untuk Pasien BPJS

SEMARANG (Awal.id) – Kota Semarang menjadi salah satu daerah di Indonesia yang sukses dalam mewujudkan program berobat gratis bagi warganya.
Di bawah kepemimpinan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, warga Ibu Kota Jawa Tengah dapat memanfaatkan program UHC (Universal Health Coverage) untuk mengakses pelayanan kesehatan gratis, yang merupakan hasil sinergi antara Pemerintah Kota Semarang dengan dengan BPJS Kesehatan.
Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu, juga akan fokus pada upaya peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan yang diberikan. Untuk itu, Pemerintah Kota Semarang saat ini tengah berupaya mengoperasikan sebuah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) baru dengan tipe D. Rumah sakit yang dibangun di daerah Mijen tersebut nantinya akan dimaksimalkan untuk melayani pasien BPJD di Kota Semarang.
Meski pembangunannya sempat tertunda, RSUD tipe D di daerah Mijen oleh Pemerintah Kota Semarang terus diupayakan rumah sakit tersebut segera beroperasi. Pemerintah Kota Semarang akan berupaya mendorong percepatan pembangunan rumah sakit yang saat ini progres pembangunannya telah mencapai 65% itu. Hal itu diungkapkan Wali Kota Semarang saat melakukan peninjauan ke lokasi pembangunan RSUD tipe D Mijen tersebut.
Secara khusus Hendi menuturkan, keputusan memproyeksikan RSUD tipe D Mijen sebagai rumah sakit untuk pasien BPJS bukanlah tanpa alasan. Dia meyakin saat ini sebagian besar masyarakat di Kota Semarang menggunakan BPJS, sehingga diperlukan sebuah fasilitas kesehatan yang didedikasikan untuk pengguna BPJS itu sendiri.
“Langkah tersebut diambil karena sebagian besar masyarakat di Semarang sudah menggunakan BPJS sebagai layanan kesehatan,” kata Hendi, Selasa (23/11).
Dalam pengoperasiannya, kata Hendi, pelayanan RSUD tipe D Mijen akan didukung dengan 70 fasilitas 70 tempat tidur rawat inap. Dengan fasilitas tersebut diharapkan kapasistas pelayanan kesehatan di Kota Semarang dapat semakin meningkat, khususnya dalam melayani pasien BPJS.
“Rencananya rumah sakit di Mijen ini akan dilengkapi 35 tempat tidur kelas 3, 32 tempat tidur kelas 2, 2 tempat tidur kelas 1, dan 1 tempat tidur kelas VIP dengan standar Rumah Sakit tipe D,” ujar Hendi.
Sementara Plt Kepala Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang, Irwansyah menambah, pagu anggaran pembangunan RSUD Mijen tahap dua sebesar Rp 22,8 miliar. Jika ditotal dengan pembangunan tahap pertama pada 2019 lalu, lanjut dia, pembangunan RSUD Mijen menelan anggaran Rp 32,8 miliar.
“Pada tahap pertama 2019 lalu, proyek RSUD Mijen telah sampai pada pembangunan struktur lantai 1 hingga lantai 4. Mudah-mudahan pada Desember nanti sebagian besar sudah bisa difungsikan,” harap Irwansyah.
Menurut dia, pembangunan RSUD Mijen ini sudah sesuai ketentuan dan standar Kementerian Kesehatan, mulai dari aksesibilitas yang mudah, ruangan yang nyaman, hingga besaran sesuai dengan standar. (is)