Rektor UPGRIS : Mahasiswa Sudah Sadar dan Disiplin Terapkan Prokes saat PTM

Pentas inagurasi mahasiswa baru UPGRIS
Pentas inagurasi mahasiswa baru UPGRIS

SEMARANG (Awal.id) –  Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Dr Muhdi SH MHum menegaskan kesadaran dan kedisplinan mahasiswa terhadap menerapan protokol kesehatan (prokes) di tengah pandemi Covid-19 cukup tinggi.

“Mahasiswa sudah sadar dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, dan siap dalam bersama-sama menghadapi virus Covid-19,” kata  Muhdi pada acara penutupan pekan orientasi mahasiswa baru atau inagurasi UPGRIS secara virtual, Kamis (7/10).

Inagurasi UPGRIS tahun 2021 ini diikuti 100 orang secara langsung dan 2500 mahasiswa secara daring.

Baca Juga:  10 Daerah Belum Capai Target Vaksin, Ganjar Beri Waktu Dua Hari

Muhdi mengatakan, inagurasi tahun ini masih sama seperti tahun lalu. Semua kegiatan dilakukan secara daring.

“Pemerintah sudah memberikan izin terkait aktivitas terbatas, termasuk kegiatan hari ini, dan kita jalankan sesuai ketentuan yang berlaku,” ujar Muhdi.

Para personel band GME

Para personel band GME

Inagurasi yang berlangsung di Balairung Kampus UPGRIS dimeriahkan dengan penampilan Grup band lokal Semarang, Good Morning Everyone (GME) dan unit kegiatan mahasiswa (UKM) UPGRIS.

Baca Juga:  Bambang Susantono Resmi Jadi Utusan Khusus Presiden untuk Kerja Sama IKN

Band yang dibentuk tahun 2008 ini beranggotakan Ichsan (vokal), Daniel (gitar), Yuli (gitar), Dhani (bass) dan Erwin (kibor), menjadi penutup pekan orientasi mahasiswa baru UPGRIS. Mereka, membawakan empat lagu dari mini album terbarunya.

“Kami bawain 4 lagu dari album mini di UPGRIS. Keempat lagu itu, yang kemarin sudah keluar video klipnya, sudah lama enggak konser dan enggak ada show kaya gini, pastinya kita harus adaptasi lagi,” ungkap Yuli Perkasa, gitaris GME.

Baca Juga:  Polrestabes Semarang Laksanakan Apel Gelar Pasukan Jelang Dilaksanakannya Operasi Patuh Candi 2021

Yuli dan Ichsan (vokalis GME) berharap, mahasiswa baru bisa menikmati pembelajaran secara tatap muka penuh. Dengan pembelajaran tatap muka, mahasiswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan dosen.

“Mahasiswa baru pasti bisa melewati masa pembelajaran di tengah pandemi, semoga bisa offline secara penuh, kalau online itu rasanya enggak enak dan enggak semua mahasiswa paham materi disampaikan secara online,” ujar Yuli. (is)

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *