Wajib Tahu! Ini Cara Yang Benar Gunakan Oximeter

SEMARANG (Awal.id) – Seiring dengan meningkatnya jumlah pasien yang terinfeksi virus corona membuat Kemenkes mengimbau agar orang yang positif COVID-19 dengan bergejala ringan atau bahkan tanpa gejala (OTG) untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing.

Oleh karena itu, oximeter menjadi alat yang wajib dimiliki pasien COVID-19 ketika menjalani isolasi mandiri. Namun, tak sedikit di antara mereka yang masih belum mengerti cara menggunakan oximeter. Oximeter sendiri merupakan sebuah alat yang dapat membantu mendeteksi tingkat oksigen di dalam darah tanpa rasa sakit.

Lalu, bagaimana cara kerjanya?

Oksimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur saturasi oksigen atau kadar oksigen dalam darah. Alat ini menggunakan satuan SpO2 dengan skala 0 sampai 100 persen.

Baca Juga:  Mengintip Kreativitas Mahasiswa UPGRIS Saat Pandemi, Produksi Hand Sanitizer Ratusan Liter Per Bulan

Kadar oksigen dalam tubuh seseorang yang sehat mencapai 95 hingga 100 persen. Bila berada di bawah angka tersebut, maka patut diwaspadai adanya perburukan kondisi pada pasien. Untuk itu, mereka yang melakukan isolasi mandiri dianjurkan untuk memiliki alat ini sebagai bentuk pemantauan.

Di pasaran, alat ukur ini dijual dengan harga yang bervariasi. Mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribuan. Meski penggunaannya juga terbilang mudah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum dan saat menggunakannya. Yuk, simak selengkapnya di sini.

Baca Juga:  Mengenal Sirih Gading, Tanaman Hias Pembersih Udara

Tips Menggunakan Oksimeter yang Benar

  1. Saat ingin menggunakannya, seseorang harus dalam keadaan rileks atau tidak sehabis melakukan suatu kegiatan berat yang membuat kelelahan. Sebab, hal ini akan sangat berpengaruh pada kesesuaian hasil yang terbaca di alat ukur.
  2. Alat ini cukup sensitif terhadap panas karena menggunakan LED sebagai pengukur. Sebelum menggunakan, pastikan pasien tidak menggunakan kuteks atau tidak ada benda lain yang menghalangi kuku dan jari pasien.
  3. Selanjutnya, Anda bisa menggunakan oksimeter dengan menjepit salah satu jari tangan pada oksimeter. Jari yang dianjurkan adalah jari tengah atau telunjuk. Setelah jari telah terpasang dengan benar, nyalakan alat ukur dan tunggu beberapa saat.
  4. Alat ini dalam waktu kurang dari 10 detik sudah dapat menampilkan hasil. Namun, disarankan untuk menggunakannya lebih lama sekitar beberapa menit untuk hasil yang lebih stabil.
  5. Pastikan juga jangan sampai tertukar dalam membaca hasil saturasi oksigen (Sp02) dan detak jantung per menit (PRbpm).
  6. Karena alat ini difungsikan sebagai alat pemantau, maka ada baiknya digunakan sebanyak 2 sampai 3 kali dalam sehari.
  7. Apabila hasil pada oksimeter menunjukkan angka di bawah 95 dan Anda mengalami sesak napas atau tidak, segera kunjungi fasilitas rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *