Kurangi Pengangguran, Pemkot Semarang Luncurkan “Apik Kerjaku”

SEMARANG (Awal.id) – Pemerintah Kota Semarang luncurkan Aplikasi Sistem Informasi Pasar Kerja Terbuka dan Terpadu “Apik Kerjaku” . Aplikasi ini untuk mengurangi tingkat pengangguran akibat pandemi yang saat ini masih melanda.
Apik Kerjaku merupakan aplikasi untuk para pencari kerja di Kota Semarang diinisiasi oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Semarang.
Aplikasi tersebut sudah digunakan sejak bulan Maret lalu. Melalui website siker.semarangkota.go.id seluruh masyarakat Kota Semarang yang belum bekerja bisa memanfaatkan aplikasi ini untuk mempermudah mencari kerja.
“Di tengah masa pandemi Covid-19 kita dituntut untuk mengurangi mobilitas yang menjadi salah satu cara penularan Covid, saat ini. diharapkan aplikasi ini baik perusahaan dan masyarakat pencari kerja bisa terkoneksi dengan baik, untuk perusahaan juga tidak perlu repot-repot karena dengan aplikasi ini semua hal tentang pencari kerja sudah tersaji,” ujar Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin, saat mewakili Wali Kota Semarang dalam launching “Apik Kerjaku” di situation room, Balaikota Semarang, Senin (14/6).
Iswar menjelaskan melalui aplikasi ini, perusahaan yang masuk dalam Apik Kerjaku bisa dengan mudah mencari calon pekerja yang berkompeten dalam perusahaannya. Sejak mulai dibuka, Apik Kerjaku sudah menerima 2.400 calon pencari kerja pada bulan Mei. Dari angka tersebut 260 orang sudah melalui tahap seleksi dan 35 orang sudah diterima bekerja di sebuah perusahaan.
“Dengan aplikasi ini akan jelas mempermudah perusahaan menghitung apa yang akan mereka dapatkan dan mereka keluarkan sehingga nantinya juga bisa meningkatkan kesejahteraan warga Semarang,” jelas Iswar.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Semarang, Sutrisno mengatakan dalam waktu dekat sebuah perusahaan yang ada di Kota Semarang akan membuka bagi 150 orang. Tahapan seleksi akan dilakukan secara bertahap. Untuk tahap pertama akan diambil 50 orang terlebih dahulu pada 16 Juni mendatang.
“Meski aplikasi ini baru dilaunching hari ini tapi bulan maret kita sudah buka, termasuk kita sudah programkan untuk sosialisasi kecamatan dan kelurahan untuk bisa meng-update data warga yang masih menganggur,” ujar Sutrisno.
Diambil dari data di Disnaker, tingkat pengangguran di Kota Semarang adalah 9,57%. Melalui Apik Kerjaku diharapkan angka pengangguran bisa menurun dan banyak warga Semarang yang mendapatkan pekerjaan meski dimasa pandemi.
Dari 4000-an perusahaan yang ada di Kota Semarang memang baru sekitar 3% yang masuk dalam Apik Kerjaku atau sekitar 100 perusahaan. Namun, setiap harinya akan terus bertambah, karena memang saat ini sedang masa sosialisasi.
“Di Kota Semarang itu ada 200.000-an lebih pekerja. Harapannya akan lebih banyak warga yang bisa terakomodir dengan adanya aplikasi ini. Dengan sistem ini lebih irit, mudah, tidak berjubel, dan tinggal panggil sesuai dengan kriteria dan tinggal wawancara, terkait data juga lebih update,” tandasnya. (is)