Erwin Satria, Sukses Beternak Ikan Cupang di Masa Pandemi

Erwin dan berbagai aneka warna cupang yang berada di galerinya.
Erwin dan berbagai aneka warna cupang yang berada di galerinya.

SEMARANG (Awal.id)  – Berawal dari sepuluh ikan cupang jenis plakat yang dibeli dari pedagang ikan cupang seharga Rp 10.000, Erwin Satria (40), kini sukses di bisnis percupangan. Bahkan, kini dia  sudah memiliki galeri cupang sendiri.

Sebelum menekuni bisnis percupangan, Erwin dulunya bekerja sebagai event organizer/EO di bidang exibition dan pameran. Akibat pandemi Covid-19 melanda pada tahun 2019, ekonomi perusahaannya ikut terkena dampak wabah berbahaya tersebut.

Imbasnya, perputaran ekonomi di rumah tangganya pun setiap hari selalu menurun. Melihat kondisi ini, Erwin akhirnya memutuskan untuk ikut terjun di dunia percupangan.

Dipilihnya bisnis cupang bukan tanpa sebab. Pada awal pandemi Covid tahun 2019, bisnis percupangan memang sedang naik daun. Erwin yang semula tidak memiliki pengalaman dan wawasan seputar dunia percupangan, pada akhirnya tertarik untuk belajar menekuni usaha perikanan air tawar.

Bermodal tekad yang besar, dia membeli sepuluh ikan cupang jenis plakat di pedagang ikan cupang seharga sepuluh ribuan. Untuk modal awal, dia membeli 3 ekor ikan cupang betina dan 7 ekor ikan cupang jantan. Semua cupangnya jenis plakat.

Dengan toples sebagai tempat memelihara ikannya, Erwin merawat kesepuluh ikan cupang tersebut. Dia lalu mencoba mengawinkan salah satu dari kesepuluh ikan cupang tersebut.

Beberapa bulan kemudian, rekan-rekannya datang ke rumahnya sekadar melihat-lihat cupang koleksinya. Tak disangka rekan-rekannya langsung tertarik melihat keindahan warna cupang hasil persilangannya, sehingga mereka pun membeli ikan mungil hasil penangkarannya.

Baca Juga:  Penting, Ini Syarat Perjalanan KA Jarak Jauh dan KA Lokal Mulai 26 Juli 2021

Soal patokan harga cupang, Erwin saat itu mengaku belum mengetahui mematok kisaran harga yang pas. Iseng-iseng dia menawarkan harga tertentu ketika teman menanyakan harga cupang hasil persilangannya.

“Ikan cupangmu mau dijual berapa?,” tanya salah satu temannya.

Dengan nada bercanda, Erwinnya pun menjawab pertanyaan temannya. “Rp 500 ribu. Kalau mau ambil dan bawa pulang,” ujar Erwin.

Melihat kecantikan warna cupang hasil penangkarannya, temannya pun tanpa banyak berpikir bersedia membayar sejumlah nominal uang yang ditawarkan Erwin.

“Ikan cupang pertama milik saya yang dibeli rekan saya berjenis ikan plakat yellow koi marsupilami,” kenang Erwin.

Hasil transaksi cupang yang pertama tersebut tentu saja membuat Erwin terkaget-kaget. Ikan cupang yang dibeli dengan harga Rp 10.000, dan kemudian dilakukan sentuhan berupa persilangan antarwarna, ternyata mampu memberikan rejeki berlimpat ganda.

Semangat Geluti Percupangan

Erwin semakin bersemangat untuk menggeluti bisnis percupangan. Dia pun yakin, dunia percupangan tidak akan mati, sepanjang masih ada para pecinta ikan yang gemar terhadap kecantikan hewan yang memiliki aneka warna yang memukau pandangan mata tersebut.

Erwin kepada awal.id, Rabu (30/6), mengaku awal tertariknya dirinya untuk terjun dunia percupangan lantaran banyaknya penghobi ikan cupang yang bermunculan.

“Saya memelihara cupang karena hobi terhadap elokan warnanya. Eh ternyata hobi ini ada nilai bisnisnya. Saya lihat dari perputaran uangnya di situ karena hobi, hingga akhirnya saya nekat terjun menggeluti dunia ikan cupang, walaupun saya tidak memiliki dasar menentukan baik tidaknya ikan cupang, namun saya punya semangat untuk belajar,” ujar Erwin.

Erwin sedang memperlihatkan hasil ternakannya kepada Wawan.

Erwin sedang memperlihatkan hasil ternakannya kepada Wawan.

Melihat prospek bisnis ikan ikan cupang yang cukup menjanjikan, Erwin bersemangat untuk membesarkan budidaya ikan berwarna cantik di rumahnya. Untuk mengembangkan usahanya, dia pun tidak segan-segan untuk menjual aset kayu ulin sebanyak satu kubik senilai Rp 13 juta.

Baca Juga:  Langgar Prokes, Satpol PP DKI Jakarta Bakal Denda Rp 50 Juta dan Tutup Sementara Holywing

Dari hasil penjualan katu ulin tersebut, Erwin pun mulai melakukan petualangan baru, menekuni usaha ikan cupang.

“Uang hasil penjualan kayu ulin saya belanjakan untuk membeli ratusan toples, puluhan tempat untuk beternak ikan cupang, dan sekaligus untuk membuat galeri ikan cupangnya,” katanya.

Tak hanya berjualan ikan cupang saja, Erwin kini juga mengembangkan usaha pakan cupang, seperti cacing darah, jentik nyamuk, cacing sutra dan pakan cupang lainnya.

Cetak Jenis Baru

Melalui penjualan offline dan online, Erwin kini mampu meraup keuntungan jutaran rupiah per bulannya. Tak hanya itu, galeri ikan cupang yang ia beri nama wwbetta11 yang berlokasi di Jalan Satria Utara No.5, tepatnya di belakang Warung Soto Pak Wito, Hasanudin, Semarang kini sudah dikenal oleh kalangan penghobi dan peternak cupang lainnya.

Erwin mengaku belajar cara penyilangkan cupang dan bisnis percupangan dari chanel Youtube. Melalui channel Youtube, dia juga sering berbagi pengalaman, dan ngobrol seputar dunia percupangan dengan sesama pecinta dan peternak cupang.

Baca Juga:  Teknik Rhapsody, Lagu Persembahan Mahasiswa Teknik UPGRIS Lagu untuk Kampus 

Dari galeri cupang miliknya, Erwin mengaku sudah mampu mencetak beberapa jenis ikan cupang baru, seperti cupang plakat jenis Fccp, Multi Color, Avatar, Gordon, Avatar Nemo, Cupang Kuncop/Kuning Copper, dan beberapa cupang jenis lainnya.

Erwin menambahkan hingga saat ini dirinya mampu menjual ikan cupang tak hanya kepada penghobi yang ada di dalam Kota Semarang saja, melainkan juga para penghobi ikan cupang yang ada di beberapa kota.

“Kalau untuk pasaran penjualan, saya bisa jual ikan cupang bukan hanya kepada penghobi yang ada di dalam kota saja, melainkan juga di beberapa kota, daerah, seperti, Bogor, Jakarta, Sumedang, Bandung, Solo, bahkan hingga ke luar pulau, seperti Bangka, Kalimantan,” paparnya.

Erwin mempromosikan ikan cupangnya melalui sosial media dengan akun facebook dan instragram wwbetta. Karena semakin ahli dan kreatif  di dunia percupangan, Erwin setiap hari didatangi oleh para peternak ikan cupang pemula untuk sekadar belajar kepadanya.

Salah satunya, Wawan Kuala. Peternak cupang asal Semarang Utara ini seringkali berkunjung ke galeri milik Erwin untuk belajar serta tukar pikiran soal ikan cupang. Wawan mengaku hasil ikan cupang karya/cetakan Erwin ini sangat unik-unik dan bagus.

“Eewin ini kan orangnya luwes, di samping itu tidak pelit untuk menularkan ilmunya. Saya datang ke sini, selain beli pakan ikan cupang, juga belajar soal ikan cupang. Ikan cetakan Erwin sangat bagus dan berkualitas,” puji Wawan. (is)

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *