Dokter China: Gejala Covid Varian Delta Berbeda dan Lebih Berbahaya

SEMARANG (Awal.id) Para dokter China menyampaikan gejala Covid-19 varian Delta atau varian yang pertama kali terdeteksi di India, berbeda dan lebih berbahaya daripada versi asli virus corona karena varian ini terus menyebar di seluruh dunia.

Dalam unggahannya di twitter, @ProfZubairi menyebut bahwa varian delta di India sudah bermutasi lagi. Varian yang ditemukan peneliti itu membentuk varian delta plus atau AY.1.

Varian Delta yang sangat menular dari SARS-CoV-2 telah bermutasi lebih lanjut untuk membentuk varian Delta Plus atau AY.1. Diketahui, Delta Plus ini tahan terhadap terapi antibodi monoklonal yang baru saja disahkan di India. Semoga kita terhindar dan bisa memitigasinya,” terangnya

Baca Juga:  Dikawal Paspampres, Pasangan Prabowo-Gibran Daftar ke KPU

Para dokter China, menurut The New York Times, telah menemukan para pasien yang terinfeksi varian Delta menjadi lebih parah sakitnya dan kondisinya memburuk dalam waktu cepat.

Sebanyak 12 persen pasien mengalami sakit parah atau kritis dalam waktu tiga sampai empat hari setelah mengalami gejala pertama. Hal ini disampaikan direktur perawatan kritis Universitas Sun Yat-sen Guangzhou, Guan Xiangdong, dikutip dari laman The Hill, Selasa (15/6).

Baca Juga:  Jaksa Agung Terima Audiensi Ketua Umum KONI dalam Rangka Pendampingan PON XXI/PON Aceh-Sumut 2024

Menurut Xiangdong, sebelumnya hanya 2 sampai 3 persen pasien menjadi sakit parah atau kritis dalam periode waktu tersebut, tapi terkadang naik sampai 10 persen.

Empat per lima kasus bergejala dilaporkan mengalami demam, walaupun para dokter mengatakan belum jelas bagaimana angka ini dibandingkan dengan versi lain virus corona.

Informasi baru dari dokter di China ini muncul saat dunia sedang fokus pada berkembangnya varian Delta, yang telah menyebar ke sejumlah negara.

Baca Juga:  Tiga Hari PPKM Darurat di Jateng, Terjadi 1.706 Pelanggaran

Direktur regional kantor WHO Eropa menyampaikan pada Kamis, varian Delta ini “siap untuk mengendalikan” Eropa ketika Inggris menghadapi wabah varian ini.

Pada Kamis, Menteri Kesehatan Inggris menyampaikan varian Delta ini menyumbang 91 persen dari kasus baru di negara itu. (is)

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *