Jagung di Pulau Jawa Langka dan Mahal

BLITAR (Awal.id) – Kelangkaan jagung di Pulau Jawa menjadi penyebab tingginya harga komoditas tersebut . Berbeda dengan di daerah Bima Nusa Tenggara Barat (NTB), saat ini justru sedang panen raya komoditas jagung.
Kondisi ini langsung direspon pemerintah. Melalui kementerian pertanian, pemerintah membuat kebijakan bantuan biaya distribusi jagung dari Bima, Dompu, dan Sumbawa Barat untuk menanggulangi kelangkaan pasokan jagung para peternak di Jawa.
Kepala Pusat Distribusi dan Akses Pangan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Risfaheri mengatakan bantuan biaya distribusi jagung diprioritaskan pada peternak skala kecil yang membuat pakan secara mandiri.
“Para peternak kecil ini yang paling terdampak dengan kenaikan jagung saat ini,” ujar Risfaheri, di Blitar, Jumat (21/5).
Sementara Ketua Koperasi Putera Blitar Sukarman mengaku pihaknya merasa terbantu dengan kebijakan pemerintah melalui kementerian pertanian yang telah distribusikan jagung ke wilayahnya.
“Jelas, kami sangat membantu dengan distribusi komoditas jagung ini. Masalahnya, para peternak di Blitar saat ini mengalami kesulitan untuk mendapatkan pakan ternak,” paparnya.
Sebelumnya pemerintah juga telah mendistribusikan jagung ke peternak Kendal. Ketua Koperasi Peternak Unggas Sejahtera Kendal, Suwardi mengatakan dengan adanya jagung yang jauh dari sentra produksi membuat biaya produksi yang dikeluarkan para peternak menjadi lebih tinggi.
“Kami berterima kasih atas bantuan distribusi jagung ini. Kami berharap distribusi jagung yang lancar secara berangsur-angsur dapat menurunkan tingginya harga jagung di Pulau Jawa,” tandasnya. (is)