Vaksinasi Tahap II, Kota Semarang Dapat Jatah 10.000 Vial untuk 100.000 Orang

SEMARANG (Awal.id) – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menerangkan, untuk kebutuhan vaksinasi tahap kedua bagi pelayan publik dan pedagang pasar, target di Jawa Tengah ada sekitar 5,5 juta penerima vaksin. Dan saat ini, baru 1 juta dosis vaksin yang diterima, sehingga jumlahnya masih sekitar 20%.

“Jadi bertahap, yang penting vaksin yang sudah datang langsung kami rampungkan dulu, nanti dikirim vaksin selanjutnya langsung kita eksekusi. Untuk yang pertama ini hanya pedagang Pasar Klewer Solo, sementara yang di Semarang belum karena masih menunggu. Tapi kami prioritaskan dulu untuk pasar-pasar yang besar,” imbuhnya.

Baca Juga:  Ganjar: Jangan Tertarik Isu-isu Tak Penting

Meski tidak ada program vaksinasi untuk pedagang, jatah vaksin Kota Semarang cukup besar. Tahap kedua ini, Kota Semarang mendapatkan jatah vaksin 10.000 vial dan bisa digunakan untuk menyuntik 100.000 orang mengingat satu vial berisi 10 dosis.

“Selain untuk pelayan publik, Kota Semarang mendapat dosis cukup besar karena ada program vaksinasi untuk lansia. Sementara Solo mendapat jatah 7000 vial atau sekitar 70.000 dosis. Lainnya kami bagi ke seluruh Kabupaten/Kota di Jateng,” pungkasnya.

Baca Juga:  Momen Seru Ganjar Bertemu Sederet Artis Muda di CFD Jakarta

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta seluruh daerah mempersiapkan skenario vaksinasi tahap kedua ini. Khusus untuk pedagang pasar, Bupati/Wali Kota diminta koordinasi dengan lurah-lurah pasar agar proses vaksinasi bisa berjalan lancar.

“Akhir bulan ini kita mau vaksin pedagang di Pasar Klewer Solo. Wali Kota harus siap dan harus berkoordinasi dengan lurah pasar. Siapa dan berapa yang akan divaksin harus disiapkan dengan matang,” tegasnya.

Baca Juga:  Tri Handoyo Kepala BPKP Jateng yang Baru

Selain Pasar Klewer, selanjutnya sejumlah pasar besar seperti Pasar Johar Semarang juga akan menjadi sasaran vaksinasi. Untuk itu, semuanya harus menyiapkan skenario agar tidak ada persoalan saat pelaksanaan vaksinasi digelar.

“Semua harus mengawal percepatan vaksinasi ini, dengan tidak mengesampingkan verifikasi dan validasi data penerima vaksin,” pungkasnya. (is)

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *