Buku Pelajaran Dipolitisasi dengan Sebut Nama Ganjar, Ini Tanggapan Sang Gubernur

SEMARANG (Awal.id) – Nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, tiba-tiba viral setelah muncul foto dua soal dari buku pelajaran di media sosial yang menyebut nama Ganjar. Dalam soal tersebut disebut Ganjar tidak bersyukur bahkan tidak pernah salat dan berkurban.
Meski tidak spesifik dan lengkap menyebut nama Ganjar Pranowo, namun netizen berspekulasi bahwa soal itu sengaja dikaitkan dsngan nama Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Apalagi kasus yang sama juga pernah menimpa Gubernur DKI Anies Baswedan (Anies) dan Ketua Umum PDIP Megawati (Mega).
Viralnya nama ganjar yang dikaitkan dengan kasus itu setelah salah satu akun twitter, yakni @eko_kun***** mengunggahnya. Dalam unggahan itu dicantumkan dua foto soal dalam bukun pelajaran yang menyebut nama Ganjar.
Foto pertama yaitu soal nomor 9 yang berbunyi:
Walaupun mendapatkan rezeki yang banyak, Pak Ganjar tidak pernah bersyukur dengan menyembelih hewan kurban pada hari Idul Adha. Pak Ganjar termasuk orang yang
a. beruntung
b. beriman
c. rugi
d. sukses
Kemudian soal berikutnya yang juga bernomor 9 berbunyi:
Meskipun sudah mendapatkan rezeki yang banyak, Pak Ganjar tidak pernah bersyukur. Sebagai orang Islam, ia pun tidak pernah melaksanakan salat. Pak Ganjar termasuk orang yang
a. beruntung
b. beriman
c. bangkrut
d. rugi
Menanggapi hal itu tersebut, Gubernur Ganjar Pranowo mengaku sempat kaget. Menurut gubernur berambut putih itu perlu ada klarifikasi lebih jauh terkait soal tersebut.
“Buku dari Tiga Serangkai itu, ya? Saya sih nanti biar dicek temen-temen untuk klarifikasi dulu saja siapa yang nulis, benar tidak, motifnya apa. Biar tidak jadi keributan,” kata Ganjar kepada para wartawan usai acara hari Pers Nasional di Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Selasa (9/2).
“Nggak tahu ya (kalau dihubungkan dengan politik),” imbuhnya.
Ganjar tampak santai menanggapi info itu Dia juga menilai kemungkinan soal itu berupa kritikan bagi orang bernama Ganjar agar rajin ibadah.
“Mungkin kritikan buat saya. Salat harus kenceng, kalau Idul Adha harus sembelih sapi. Mungkin penulisnya memberi kritik untuk yang namanya Ganjar, tapi kan Ganjar-nya banyak,” tambahnya. (is)