Tempat Tidur Pasien Covid-19 Kurang, Ini Terobosan Hendi

SEMARANG (Awal.id) – Semakin berkurang ketersediaan tempat tidur untuk menampung pasien Covid-19, membuat Pemerintah Kota Semarang harus memikirkan terobosan atau solusinya.
Untuk mengatasi hal tersebut, Pemkot Semarang menyiapkan asrama haji atau Islamic Center Kota Semarang sebagai tempat isolasi baru pasien Covid-19, khususnya pasien dengan status orang tanpa gejala (OTG).
“Daya tampung tempat isolasi di rumah dinas wali kota yang sudah tidak memungkin untuk menampung semua pasien Covid-19. Setiap hari jumlah pasien terus bertambah dan berjubel,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Kamis (7/1/2021).
Dengan adanya tempat baru khusus OTG, menurut orang pertama di jajaran Pemkot Semarang, status tempat isolasi Rumah Dinas Wali Kota Semarang akan ditingkatkan menjadi rumah sakit darurat Covid-19.
“Saat ini jumlah pasien yang dirawat di tempat isolasi rumah dinas mencapai 100 hingga 150 orang,” paparnya.
Hendi mengatakan Pemkot Semarang akan kembali memperketat aturan tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di masa pandemi Covid-19. Kebijakan ini akan disesuaikan dengan keputusan pembelakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk wilayah Jawa dan Bali yang mulai berlaku 11 hingga 25 Januari 2021.
Terkait jumlah kasus CovidD-19 yang masih tinggi, Hendi meminta masyarakat agar tetap mengikuti prosedur kesehatan yang baik. “Hindari kegiatan di luar rumah yang tidak perlu,” katanya.