Erupsi Gunung Merapi Turun, 121 Warga Tinggalkan Pengungsian Deyangan

MAGELANG (Awal.id) – Aktivitas erupsi Gunung Merapi menurun, sebanyak 121 warga yang mengungsi di Deyangan berbondong-bondong pulang ke rumahnya masing-masing.
Mereka yang meninggalkan tempat pengungsian itu merupakan warga asal Desa Krinjing, Dukun, Kabupaten Magelang.
Kepala Desa Krinjing Ismail mengatakan 121 orang tersebut berasal dari Dusun Trayem, Pugeran, dan Trono.
“Mereka pulang setelah mendapatkan mendapat izin dari instansi terkait,” kata Ismail, di Magelang, Jumat (22/1/2021).
“Warga kami yang mengungsi di pengungsian Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan sejak 6 November 2020,” tuturnya.
Selama dalam pengungsian sekitar 2,5 bulan, lanjut dia, mereka tidak banyak melakukan aktivitas kerja. Pada saat diinformasikan aktivitas erupsi mengalami penurunan, para pengungsi yang kebanyakan menekuni sektor pertanian menyatakan keinginan untuk bisa segera pulang.
“Alasan warga minta pulang, karena jenuh berada di pengungsian selama 2,5 bulan. Mereka sudah kangen rumah dan aktivitas Merapi saat ini sudah banyak penurunan, baik kegempaan maupun deformasinya,” katanya.
Ismail mengatakan jika nanti ada perubahan status aktivitas vulkanik Merapi dari siaga menjadi awas, masyarakat Desa Krinjing siap kembali menuju pengungsian Desa Deyangan lagi.
“Jarak Desa Krinjing dengan puncak Gunung Merapi sekitar lima kilometer. Dengan jarak itu, warga bisa cepat kembali ke pengungsian jika ada perubahan status Gunung Merapi nanti,” tuturnya.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto mengatakan setelah ada perubahan rekomendasi, kepala desa diundang untuk mendiskusikan dengan melihat data dari BPPTKG, maka BPBD memfasilitasi kepulangan mereka.
Dia mengatakan dengan pulangnya warga Desa Krinjing dari pengungsian, saat ini masih terdapat 328 pengungsi, yakni dari Dusun Babadan 1 dan Babadan 2, Desa Paten. (*)