SEMARANG (Awal.id) – Warga Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Genuk Kota Semarang meminta, anggota DPRD Kota Semarang untuk memperjuangkan pengadaan palang pintu kereta api di pintu gerbang memasuki wilayah Kelurahan Tambakrejo.
Pasalnya, selain jalan menuju penyebrangan rel KA menanjak cukup terjal, kanan kiri jalan juga tertutup tembok. Sehingga pemakai jalan tidak bisa melihat, ada atau tidak kereta api yang lewat.
“Itu sebabnya, kami mohon anggota DPRD Kota Semarang dapat memperjuangkan agar di wilayah kami bisa dibangun palang pintu KA”, kata Tukimin, Ketua RW 06 Kelurahan Tambakrejo, Minggu, 22/11.
Hal itu diungkapkan pada acara Reses yang diselenggarakan Benediktus Narendra Keswara, anggota Komisi A DPRD Kota Semarang.
Reses yang berlangsung di Aula SD Pangudi Luhur Vincentius Tambakrejo tersebut, dihadiri Sekretaris Lurah setempat, para Ketua RT, Ketua RW, dan masyarakat dari tiga kecamatan, masing-masing Kecamatan Genuk, Gayamsari, dan Pedurungan.
Selain masalah palang pintu KA, warga juga mengusulkan pengadaan air PDAM untuk Masjid Baitul Iman dan peninggian lokasi Mushola Al-Rizal, karena di wilayah tersebut sering terkena banjir.
Warga juga minta, agar di wilayah tersebut disediakan pompa air untuk menyedot air, apabila banjir datang. Dan warga yang bermukim di dekat bantaran sungai, mengusulkan agar bisa diadakan sertifikat massal. Saat ini status tanah warga, masih banyak tang letter D.
Hanya PHP
Tukimin, Ketua RW 06 Kelurahan Tambakrejo atas nama warga, dalam kesempatan itu juga menyatakan keraguannya atas kesungguhan para anggota dewan dalam memperjuangkan aspirasi warganya.
“Masalahnya, selama ini kami sudah sering dikunjungi para anggota dewan yang katanya mau memperjuangkan aspirasi dari warga. Tapi kenyataannya, hanya PHP (Pemberian Harapan Palsu) saja. Dan memang tidak pernah ada realisasinya”, tuturnya.
Menanggapi hal itu, Benediktus Narendra Keswara mengungkapkan bahwa anggota dewan, bukanlah Dewa. Ada plus minusnya. “Untuk itu kalau mengajukan usulan, sebaiknya disertai dengan proposal yang lengkap”, tuturnya.
Dia berjanji akan mengusulkan dan mengawal secara maksimal usulannya itu. “Kebetulan, dari usulan aspirasi warga pada reses sebelumnya, sudah banyak yang terealisasi. Di antaranya, dikucurkannya bantuan peralatan tennis meja dan pembangunan talud di Tlogosari. Semoga usulan warga dari reses kali inipun, bisa segera terealisasi. Saya mohon doanya bapak-bapak semua”, kata Brow Naren, panggilan akrab Benediktus Narendra Keswara.
Diungkapkan pula, selaku anggota dewan, pihaknya berkeinginan adanya pembangunan yang merata di wilayah Kota Semarang.
“Itulah sebabnya, saya minta kepada warga agar memanfaatkan kegiatan reses para anggota dewan, untuk mengusulkan pembangunan di daerahnya. Sehingga pembangunan tidak hanya terpusat di tengah kota saja”, tandasnya.