Sinergi Sido Muncul dan Pemkab Semarang, Angka Stunting Turun Hampir Separuh dalam Dua Tahun

SEMARANG (Awall.id) – Upaya PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dalam mendukung percepatan penurunan stunting di Indonesia kembali menunjukkan hasil nyata. Lewat program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), Sido Muncul berkontribusi menurunkan angka stunting di Kabupaten Semarang hingga tinggal 3,1 persen, menjadikannya terendah kedua di Jawa Tengah.

Program bertajuk “Sido Muncul Peduli Gizi Anak” ini menyalurkan bantuan senilai Rp360 juta untuk 120 balita gizi kurang di tiga kecamatan: Ambarawa, Jambu, dan Banyubiru. Bantuan diserahkan langsung oleh Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat, kepada Bupati Semarang, H. Ngesti Nugraha, di kawasan Agrowisata Pabrik Sido Muncul, Klepu, Rabu (8/10/2025).

Setiap balita penerima akan memperoleh Rp500 ribu per bulan selama enam bulan, mulai Oktober 2025 hingga Maret 2026. Dana disalurkan langsung kepada orang tua untuk memastikan penggunaannya lebih tepat sasaran dan mudah dipantau perkembangannya.

Baca Juga:  Rayakan Milad ke-13, Bank Jateng Syariah Gelorakan Semangat Perubahan

“Kami ingin bantuan ini benar-benar memberi hasil. Karena itu, setiap bulan kami minta laporan perkembangan berat badan anak-anak penerima,” ujar Irwan Hidayat.

Irwan menuturkan, inisiatif ini bukan semata kegiatan sosial, melainkan bagian dari panggilan pribadi. Ia mengaku pernah mengalami masa kecil yang sulit akibat kekurangan gizi dan gangguan kesehatan.

“Saya lahir dalam kondisi lemah, bahkan pernah mengalami gejala stunting. Dari pengalaman itu saya belajar bahwa hidup sehat dan bermanfaat adalah anugerah yang harus dibagikan,” tuturnya.

Baca Juga:  Penetapan UMK Menunggu Pusat Putuskan Upah Provinsi

Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengapresiasi komitmen Sido Muncul yang terus menunjukkan kepedulian terhadap isu kesehatan anak. Menurutnya, keterlibatan dunia usaha menjadi faktor penting dalam menekan angka stunting di daerah.

“Bantuan ini sangat berarti. Saat ini anak stunting di Kabupaten Semarang tinggal 1.835 anak, turun hampir separuh dari dua tahun lalu yang masih sekitar 3.600 anak,” kata Ngesti.

Ia menambahkan, penurunan signifikan tersebut tidak lepas dari sinergi antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan dukungan CSR berbagai pihak. Kabupaten Semarang kini juga memperluas program makanan bergizi gratis dan edukasi gizi keluarga di tingkat kelurahan.

Dampak bantuan Sido Muncul mulai dirasakan masyarakat. Inneke, warga Kelurahan Jambu, mengaku bantuan tersebut membantu memperbaiki kondisi gizi anak keduanya, Calista (2), yang kini mulai menunjukkan peningkatan berat badan setelah rutin mendapat asupan tambahan.

Baca Juga:  Awanngroup Undi Voucher Menginap dan Vespa untuk Para Tamu Hotel dan Restoran

“Dulu Calista hanya minum ASI, belum banyak makan. Sekarang sudah mau belajar makan, dan bantuan ini sangat membantu kami memenuhi gizinya,” ujarnya.

Hingga kini, Sido Muncul telah membantu 864 anak di berbagai daerah, dari Jakarta hingga Gianyar. Bagi perusahaan jamu legendaris itu, membantu memperbaiki gizi anak bukan sekadar aksi sosial, melainkan investasi bagi masa depan bangsa.

“Menolong anak-anak agar tumbuh sehat bukan amal sesaat, tapi bagian dari tanggung jawab kita bersama untuk masa depan Indonesia,” pungkas Irwan.

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *