PON Beladiri, Solusi Baru untuk Cabor Non-Olimpiade

SEMARANG (Awall.id)– Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat meluncurkan terobosan baru dengan menginisiasi Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri, yang akan digelar untuk pertama kalinya pada Oktober 2025 di Jakarta dan Kudus.
Ajang ini menjadi jawaban atas keterbatasan ruang kompetisi bagi cabang olahraga beladiri non-Olimpiade yang tak terakomodasi dalam PON reguler.
Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman menyampaikan bahwa mulai PON XXII/2028 di NTT-NTB, fokus penyelenggaraan akan bergeser ke cabang olahraga yang termasuk dalam daftar Olimpiade dan memiliki potensi medali bagi Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan platform tersendiri untuk cabor lainnya yang juga penting secara budaya dan prestasi.
’‘PON XXII/2028 fokus pada Olympic Sport, oleh karena itu nanti kita mencoba jumlahnya (cabang olahraga) dikurangi, 32 cabang olahraga maksimal. Itu dengan pertimbangan, beberapa cabang olahraga Olimpiade, cabang olahraga yang kita punya potensi dapat medali, yakni yang kita selalu mendapatkan hasil baik di Asian Games maupun di SEA Games, dan yang ketiga kita memberikan kesempatan pada tuan rumah untuk mengusulkan dua cabang olahraga,’’ jelas Marciano dalam Rapat Koordinasi KONI Jateng di Semarang, kemarin.
PON Beladiri menjadi satu dari empat ajang baru yang dicanangkan KONI Pusat, selain Indonesia Beach Games, Indonesia Indoor Games, dan Indonesia Youth Games. Tujuannya: memperluas ekosistem kompetisi dan pembinaan atlet nasional.
Dalam rangka mempersiapkan PON Beladiri I/2025, Marciano bersama jajaran KONI Pusat mengunjungi fasilitas olahraga milik PT Djarum di Kudus. Disambut hangat oleh COO PT Djarum Victor Rachmat Hartono dan jajaran, kunjungan tersebut menjadi langkah awal menuju kolaborasi konkret antara dunia olahraga dan sektor swasta.
’‘KONI Pusat mengambil inisiatif dan saya bersyukur, berterima kasih kepada Pak Victor dan teman-teman dari Djarum yang menyambut baik usulan kami untuk kita menyelenggarakan PON Bela Diri,’’ tegasnya.
GOR Djarum Kaliputu, GOR Jati, dan Supersoccer Arena (SSA) menjadi tiga venue utama yang dinilai siap menjadi lokasi pertandingan berbagai cabor beladiri seperti judo, karate, pencak silat, taekwondo, hingga sambo.
’‘Semuanya siap digunakan, sehingga saya optimistis bahwa Pekan Olahraga Nasional Bela Diri dengan dukungan yang luar biasa dari Pak Victor dan teman-teman Djarum, Insya Allah akan berjalan baik berprestasi dan membanggakan,’’ imbuhnya.
Menariknya, PON Beladiri I/2025 ini sepenuhnya dibiayai melalui kolaborasi dengan sektor swasta, tanpa melibatkan dana pemerintah.
’’Ini merupakan PON Bela Diri pertama yang memang KONI merencanakan berkolaborasi dengan pihak ketiga, jadi pada PON Bela Diri ini tidak ada dana pemerintah,” tambah Marciano.
Bupati Kudus, Dr. Sam’ani Intakoris, yang turut mendampingi peninjauan, menyampaikan apresiasinya dan berharap kegiatan ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan sektor wisata lokal.
’’(Kudus) sangat senang, bahagia dan menyampaikan rasa syukur, KONI Pusat untuk memperhatikan Kudus termasuk Djarum Foundation,’’ ujarnya.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, PON Beladiri diharapkan menjadi wajah baru bagi pembinaan olahraga Indonesia ke depan — lebih inklusif, terstruktur, dan berkelanjutan.