Uskup Malang dan Dua Provinsial Beri Dukungan untuk Buku Romo Henricus Janssen CM
by Redaksi · Published

Seorang uskup dan dua provinsial memberikan dukungan penuh terhadap penulisan buku tentang Romo Paulus Henricus Janssen CM setelah wafatnya beliau. Mereka adalah Uskup Malang Mgr Henricus Pidyarto Gunawan O Carm, Provinsial ALMA (Asosiasi Lembaga Misionaris Awam) Suster Cicilia Suratmi, dan Provinsial Kongregasi CM (Congregatio Missionis) Romo Antonius Gigih Julianto CM. Dukungan juga datang dari Yohanes Subasno, Rektor Sekolah Tinggi Pastoral – Institut Pastoral Indonesia (STP – IPI) Malang.
Penulisan buku ini sedang dalam proses oleh AM Putut Prabantoro dan Lucius Gora Kunjana dari Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI). Proyek penulisan ini dimulai berdasarkan mimpi yang diterima oleh Robertus Winarto, seorang konsultan pajak yang tinggal di Jakarta. Fokus buku ini berbeda dengan karya sebelumnya, lebih menekankan pada peristiwa rohani dan mimpi yang diterima oleh individu setelah meninggalnya Romo Henricus Janssen CM pada 20 April 2017.
AM Putut Prabantoro menjelaskan, terkait dengan penyusunan buku ini, dibuka media komunikasi melalui WA No 0823-1085-6652 dan email bukuphjcm2023@gmail.com Media komunikasi ini untuk memudahkan komunikasi antara redaksi penyusunan buku dan para calon narasumber.
Romo Paul Henricus Janssen adalah pendiri Pusat Rehabilitasi dan Panti Asuhan Berkebutuhan Khusus Bhakti Luhur, Institut Pastoral Indonesia (IPI), dan Suster-suster ALMA. Karena kontribusinya, ia diakui sebagai “Romo pecinta Kaum Papa” dan “Bapak Para Penyandang Disabilitas, Miskin dan Terlantar di Indonesia”. Karya kemanusiaannya dimulai di Madiun dan terus berlanjut hingga menetap di Malang, Jawa Timur. Pada 20 Desember 2006, ia menerima penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Presiden RI, H Susilo Bambang Yudhoyono di Solo, Jawa Tengah.
Mgr Henricus Pidyarto Gunawan O Carm, Uskup Malang, tidak hanya memberikan dukungan tetapi juga menyatakan kesiapannya untuk terlibat dalam pembuatan buku. Dukungan juga datang dari Provinsial ALMA Ibu Cicilia Suratmi, yang memberikan buku sebagai referensi penulisan. Ia berharap buku ini dapat membangkitkan semangat yang mulai memudar dan berbagi pengalaman tentang mimpi bertemu dengan Romo Henricus Janssen setelah wafatnya.
“Rm Janssen itu Vincentian sejati, karena dia mengikuti alur Vincentius. Cuma kalau Vincentius mengangkat 5 keutamaan. Rm Janssen menambah 3 keutamaan lagi. Yakni, rukun, gembira, dan kasih pelayanan. Lima keutamaan Vincentius itu adalah kesederhanaan, rendah hati, lembut hati, mati raga, dan penyelamatan jiwa-jiwa,” ujar Ibu Cicil, Jumat (17/11).
Provinsial Kongregasi CM, Romo Antonius Gigih Yulianto CM, juga menyatakan dukungannya terhadap gagasan penulisan setelah wafatnya Romo Paul Henricus Janssen CM. Mereka berharap buku ini dapat mengungkapkan lebih banyak pengalaman terkait pelayanan Romo Janssen dan memotivasi generasi penerusnya.
“Semoga mereka memiliki pengalaman terkait Rm Janssen setelah beliau meninggal, syukur-syukur pernah diimpiin. Karena orang yang memiliki kedekatan hati itu pasti mimpi. Kita sebenarnya tidak pernah mimpi dengan orang yang tidak kita kenal. Logisnya. Tapi Tuhan bisa memberikan dengan cara-Nya,” jelas Rm Gigih.
Sementara itu, Rektor Institut Pastoral Indonesia (IPI) Malang, Dr Yohanes Subasno SPd MTh berharap buku baru ini nantinya dapat memberikan dorongan semangat bagi para penerus Rm Henricus Janssen CM untuk melanjutkan perjuangan memberikan kasih pelayanan.
“Sekarang tanpa Rm Janssen memang agak beda ya. Sempat turun, karena organisasi dan yayasan yang dia dirikan berbasis kharisma sehingga semasa beliau ada ya kuat, begitu beliau meninggal ya, begitulah. Sebab penerusnya kan tidak ada yang sekharismatik dan sekaliber beliau. Itu yang terjadi. Tapi saya lihat mulai ada yang membantu seperti Perkasih sehingga Bhakti Luhur pelan-pelan bangkit lagi,” tutur Subasno, Kamis (16/11).