Pilih Netral, Ary Ginanjar dan Hendri Satrio Klarifikasi Namanya Masuk Timnas AMIN

Ary Ginanjar
Ary Ginanjar

JAKARTA (Awall.id) – Dua tokoh yang namanya diumumkan oleh calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai juru bicara Timnas AMIN (Anies Baswedan-Cak Imin), melakukan klarifikasi.

Dua tokoh itu, yakni pendiri lembaga pembangunan karakter ESQ, Ary Ginanjar dan pendiri lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia atau KedaiKOPI, Hendri Satrio (Hensat), membantah dirinya menjadi juru bicara (Jubir) Timnas AMIN.

Seperti diketahui, Ary Ginanjar menjadi salah satu nama yang diumumkan oleh calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai juru bicara Timnas AMIN. Mengetahui hal itu, Ary Ginanjar pun buka suara soal namanya disebut menjadi salah satu jubir AMIN.

Baca Juga:  Pakai Hazmat, Gubernur Ganjar Pimpin Upacara Kemerdekaan di RS Darurat Covid Donohudan

Klarifikasi ini disampaikan Ary Ginanjar di akun Instagram resminya, Rabu (22/11/2023). Ary Ginanjar menyebut klarifikasi ini ditujukan agar publik dan media mengetahuinya.

Dalam pernyataannya, Ary Ginanjar menegaskan dirinya tidak tahu menahu tentang penyebutan namanya sebagai jubir Timnas AMIN. Ary Ginanjar, yang juga pendiri lembaga pembangunan karakter ESQ menegaskan posisinya netral di Pemilu 2024.

Hendri Satrio (Hensat) juga membatah namanya masuk dalam daftar juru bicara (jubir) Tim Pemenangan Nasional Anies-Cak Imin. Hensat menyebut nama ‘Hendri Satrio’ yang menjadi jubir Timnas AMIN itu adalah orang lain.

Hendri Satrio

Hendri Satrio

“Bukan, itu bukan saya, sebab saya belum dihubungi lagi tentang pencantuman nama saya, mungkin itu Hendri Satrio yang lain,” kata Hensat dalam keterangannya, Rabu (22/11/2023).

Baca Juga:  Pemkot Semarang Gelar Job Fair, Upaya Mengurangi Pengangguran di Kota Semarang

Akademisi Universitas Paramadina ini mengatakan bahwa kejelasan pembicaraan di awal itu sangat penting dalam pencantuman nama seseorang dalam tim sukses paslon pada Pilpres 2024. Sebab, menurutnya, perbincangannya bukan sekadar tujuan tapi juga strategi.

“Wajib hukumnya mengkonfirmasi lagi sebelum mengumumkan. Tapi ya, itu tadi mungkin itu Hendri Satrio yang lain, bukan Hensat,” tegasnya.

Hensat menambahkan bahwa dirinya lebih memilih mengawal Indonesia saja. “Kan sudah saya katakan sebelumnya, saya mengawal Indonesia saja, bahkan dalam pidato politik 16 November lalu saya juga menggaris bawahi hal itu,” jelas Hensat.

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *