Gibran Jadi Panglima Pemenangan Jateng-DIY, PDIP Ajak Kompetisi Secara Fair

JAKARTA (Awall.id) – Usai penetapan Gibran Rakabuming Raka sebagai panglima pemenangan Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk Pilpres 2024, beragam respon muncul dari berbagai kalangan.
PDIP sebagai partai yang pernah menjadi naungan politik Gibran, mengaku tak gentar dengan penetapan calon wakil presiden (cawapres) itu sebagai panglima pemenangan Jateng-DIY.
Menurut Sekretaris DPD PDIP DIY, Totok Hedi Santosa, Jateng dan DIY merupakan basis merah yang tidak mudah digerus suaranya. Apalagi Gibran dinilainya tidak memiliki kekuasaan, meski dia anak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Memangnya kenapa Gibran? Enggak memperlihatkan bahwa dia memiliki kekuasaan, emang yang kuasa dia? Kan juga bapaknya (Jokowi),” kata Totok Hedi Santosa.
Selain itu, istilah ‘Kandang Banteng’ menurut Totok sudah dibuktikan dari tiap gelaran Pilpres di mana PDIP selalu meraih kemenangan besar di Jateng.
“Jawa Tengah sendiri itu kan merupakan basis merah yang enggak mudah lah digoncang. Itu kan ilusi aja mereka mau menggoncang kaya begitu, itu ilusi dia aja. Tapi, bahwa dia pingin seperti itu ya dipersilakan, mari kita berkompetisi secara sehat, fair,” ucap Totok.
Totok percaya tim yang telah dibentuk di daerah, termasuk DIY bakal selalu solid dan menghadirkan kemenangan bagi pasangan calon presiden-wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Totok tak yakin Gibran dan pasangannya di Pilpres 2024, capres Prabowo Subianto mampu menggerus raihan suara Ganjar-Mahfud di DIY.
“Gibran mau jadi panglima atau siapa yang jadi panglima, kami ini mengusung Ganjar-Mahfud dan sudah memiliki tim yang sangat solid dan sudah berkembang sedemikian rupa, terutama kalau saya bicara tentang Jogjakarta,” katanya.
Totok pun optimistis target lebih dari 70 persen raihan suara dari Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud di DIY akan terealisasi saat Pilpres 2024.