Profil Mahfud MD, dari Pendidik Menjadi Bakal Cawapres

JAKARTA (Awall.id) – Nama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Moh. Mahfud MD, telah resmi ditetapkan menjadi bakal cawapres yang akan mendampingi Capres Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.
Pasangan Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD diusung oleh Koalisi PDIP, Partai Perindo, PPP dan Hanura. Sebelum ditetapkan, PDIP sebagai pendukung utama Capres Ganjar Pranowo pun sudah memberikan tanda-tanda untuk menyandingkan Ganjar dengan Mahfud MD.
Hal ini terungkap dengan beredarnya sebuah foto yang memperlihatkan pertemuan antara Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Menko Polhukam Mahfud MD. Dalam foto tersebut terlihat keduanya berfoto bersama. Megawati mengenakan dress berwarna merah muda, sedangkan Mahfud mengenakan batik berwarna hijau tosca.
Sejak tahun 2019, Mahfud MD menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Menko Polhukam RI) Kabinet Indonesia Maju.
Mahfud dikenal sebagai sosok yang memiliki perjalanan karir luar biasa dalam dunia pendidikan, hukum, dan politik Indonesia. Dikenal sebagai salah satu pakar hukum tata negara terkemuka di Tanah Air. Karyanya dalam bidang politik dan hukum telah diakui secara luas, dan ia telah menerima berbagai penghargaan atas kontribusinya dalam perkembangan.
Moh. Mahfud MD lahir di Sampang, Madura, pada tanggal 13 Mei 1957. Sejak kecil, Mahfud MD telah mendalami agama Islam di surau dan madrasah diniyyah. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Sekolah Dasar Negeri Waru Pamekasan, Madura, serta Madrasah Ibtida’iyah di Pondok Pesantren al Mardhiyyah, Waru, Pamekasan, Madura.
Pendidikan
Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, Mahfud MD melanjutkan pendidikannya di bidang agama dengan mengikuti Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) selama 4 tahun di Pamekasan, Madura. Pendidikan selanjutnya adalah Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN) selama 3 tahun di Yogyakarta.
Namun, dorongan untuk lebih mendalami hukum dan tata negara membawanya melanjutkan studi di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, serta Fakultas Sastra dan Kebudayaan (Sasdaya) Jurusan Sastra Arab Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Mahfud MD menyelesaikan program pasca sarjana S2 di Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan meraih gelar doktor (S3) dalam Ilmu Hukum Tata Negara dari universitas yang sama.
Setelah menyelesaikan pendidikan doktor, Mahfud MD menjadi dosen tetap di almamaternya, UII, dan meraih gelar Guru Besar dalam waktu yang singkat. Prestasinya ini menjadikannya salah satu guru besar termuda pada masanya.
Selain sebagai akademisi Mahfud MD juga aktif di dunia pemerintahan dan politik. Ia pernah menduduki berbagai jabatan penting, antara lain:
- Menteri Pertahanan RI (2000-2001)
- Menteri Kehakiman dan HAM (2001)
- Wakil Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) (2002-2005)
- Rektor Universitas Islam Kadiri (2003-2006)
- Anggota DPR-RI Komisi III (2004-2006)
- Anggota DPR-RI Komisi I (2006-2007)
- Anggota DPR-RI Komisi III (2007-2008)
- Wakil Ketua Badan Legislatif DPR-RI (2007-2008)
- Anggota Tim Konsultan Ahli Pada Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Depkum-HAM Republik Indonesia.
Mahfud MD pernah merengkuh jabatan mentereng sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi RI pada periode 2008 hingga 2013. Dalam peran ini, Mahfud MD memainkan peran kunci dalam menjaga supremasi hukum dan keadilan konstitusi di Indonesia.
Selain aktif di dunia politik dan pemerintahan, Mahfud MD tetap aktif dalam dunia pendidikan. Ia menjadi dosen di berbagai universitas, termasuk UII, UGM, UNS, UI, Unsoed, dan lebih dari 10 universitas lainnya.