Bupati Pemalang Mansur Hidayat Siap Selesaikan Pembangunan Air Baku Pulosari dan Tingkatkan Penanganan Infrastruktur Jalan

PELANTIKAN. Pelantikan Mansur Hidayat sebagai Bupati Pemalang definitif untuk sisa periode 2021-1026, oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, di Grhadhika Bhakti Praja, kompleks Kantor Gubernur Jateng, Senin (9/10/2023)

SEMARANG (Awall.id) – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, ditetapkan sebagai bupati definitif untuk sisa periode 2021-1026, setelah dilantik oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, di Grhadhika Bhakti Praja, kompleks Kantor Gubernur Jateng, Senin (9/10/2023).

Dilantiknya Mansur Hidayat menjadi Bupati Pemalang 2021-2026, merupakan tahapan final pengisian kekosongan kursi Bupati Pemalang, setelah DPRD setempat mengusulkan Mansur sebagai Bupati Pemalang melalui Rapat Paripurna.

Penjabat Gubernur Nana Sudjana berpesan kepada Bupati Pemalang Mansur Hidayat, agar tetap segera melakukan langkah-langkah bagus, walaupun yang bersangkutan pernah menjabat sebagai wakil bupati, dan Pj Bupati Pemalang, namun diharapkan tetap harus inovatif.

Seusai dilantik, Mansur Hidayat mengatakan, dirinya siap menjaga integritas dalam memimpin. Mansur telah menerapkan langkah integritas seperti saat seleksi pemilihan Sekda Pemalang yang terbuka, akuntabel serta semua boleh ikut mendaftar.

“Tidak ada suap menyuap, tidak ada kongkalikong di situ. Saya ingin menunjukkan, bahwa inilah model memilih jabatan yang sesuai sistem dengan seleksi terbuka,” kata Mansur.

Ia juga siap meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pemalang yang masih berada di bawah IPM Provinsi Jateng. Pada 2022, IPM Kabupaten Pemalang sekitar 67,19, sementara Jateng IPM-nya tercatat 72,79.

“Memang IPM, salah satu pemicunya adalah indikatornya ada pendidikan, kesehatan. Pendidikan di Pemalang menurut BPS masih rendah. Lama pendidikannya sekitar 6,5 tahun. SMP semester I. Itu memicu kita ATS (Anak Tidak Sekolah) di Kabupaten Pemalang berkurang. Kita akan galakkan kepada seluruh insan Pemalang khususnya ASN, kader PKK, untuk melihat di sekitarnya, masih adakah anak-anak tidak sekolah. Kita gerakkan. Kita ada gerakan Njuh Sekolah Maning,” ujarnya.

Baca Juga:  Dilantik Jadi Bupati Pemalang, PJ Gubernur Jateng Kinta Mansur Hidayat Segera Selesaikan Persoalan Daerah

Jaringan air baku Pulosari

Sebagai bupati, tahun 2023 ini, Mansur Hidayat menargetkan pembangunan jaringan air baku di Kecamatan Pulosari selesai. Jaringan air baku Pulosari, menjadi salah satu program dalam Peraturan Presiden (Perpres) 79 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi.

“Pembangunan ekonomi kawasan Kendal – Semarang – Salatiga – Demak – Grobogan, kawan Purworejo – Wonosobo – Magelang – Temanggung, dan Kawasan Brebes – Tegal – Pemalang dengan anggaran dari APBN sebesar 200 milyar. Tahun 2022 dilaksanakan pembangunan fisik oleh Kementerian PU PR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dengan nilai kontrak Rp 22,4 miliar,” kata Mansur Hidayat.

Mansur menambahkan, anggaran yang mencapai Rp 22,4 miliar tersebut untuk pembangunan jaringan dari sumber mata air di Desa Ketenger Banyumas, sampai ke reservoir di Desa Cletakan, Kecamatan Pulosari. Pembangunan tersebut dengan jangka waktu pekerjaan 14 Februari hingga 20 Desember 2023.

Bupati Pemalang Mansur Hidayat dan Istri

Namun pekerjaan baru selesai 89 persen karena ada penghentian pekerjaan oleh KPH Banyumas Timur. Pemerintah Kabupaten Pemalang, berkomitmen menyelesaikan masalah kesulitan air, yang sudah lama terjadi di Kecamatan Pulosari.

“Alhamdulillah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) jaringan air baku Pulosari sudah turun. Tahun 2023 ini saya menargetkan pembangunan jaringan air baku dari sumber mata air sampai ke reservoir di Desa Clekatakan selesai 100 persen,” imbuhnya.

Baca Juga:  Komisi XIII DPR Desak Pemerintah Beri Insentif bagi Petugas Imigrasi di Wilayah Terluar

Dia mengatakan, pembangunan tersebut dengan alokasi anggaran sebesar Rp 2,3 milyar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) melalui penyertaan modal ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Selanjutnya untuk pembangunan Jaringan Distribusi Umum (JDU) dan Jaringan Distribusi Bagi (JDB) yang meliputi Desa Batursari, Penakir, Clekatakan, Siremeng, Pageteran, Pulosari dibutuhkan anggaran Rp 20 miliar. Untuk itu, pihaknya berupaya mengusulkan kepada Kementerian PUPR.

Penanganan stunting

Berdasarkan data SSGI (Survei Status Gizi Indonesia), prevalensi Balita Stunting di Kabupaten Pemalang tahun 2022 tercatat sebesar 19,8%, target tahun 2023 turun menjadi 14% dan target 2024 sebesar 9.5%.

Pemerintah Kabupaten Pemalang akan terus berupaya menurunkan stunting secara kolaboratif dengan melibatkan Forkopimda, semua OPD, PKK dan unsur masyarakat lainnya.

Upaya yang dilakukan dalam menurunkan prevalensi stunting, antara lain:

* Penguatan di 10.000 Hari Pertama Penguatan (HPP)

* Menyehatkan kesehatan remaja putri dengan pemberian tablet tambah darah

* Kelas ibu hamil dan kelas balita di setiap desa

* Pendampingan ibu hamil oleh kader kesehatan

* Kemitraan dengan dukun bayi

* Bimbingan perkawinan bagi calon pengantin dan mahasiswa bekerja sama dengan Kemenag dan Dinsos KBPP

* Rembuh stunting

* Melakukan jejaring dengan metode The-Pentahelix (akademisi, bisnis, komunikasi sosial, pemerintah dan media)

* Penyediaan air bersih dan sanitasi

Hal lain yang patut disyukuri, Pemalang dinilai oleh pemerintah pusat berhasil menurunkan stunting sebesar 19% selama kurun waktu sampai dengan tahun 2023. Atas keberhasilan tersebut, Kabupaten Pemalang mendapatkan alokasi insentif fiskal tahun 2023 sebesar Rp 6,6 miliar.

Baca Juga:  1.100 Atlet Berlaga di Kejuaraan Taekwondo Piala Kapolda Jateng

Infrastruktur Jalan

Penanganan infrastruktur, khususnya jalan juga menjadi program pembangunan Kabupaten Pemalang. Total panjang jalan kabupaten sepanjang 765,72 kilometer yang terbagi menjadi 305 rua. Sampai dengan Triwulan III Tahun 2023 saat kondisi jalan mantap sebesar 68,88% atau 527.39 kilometer.

Adapun target Kemantapan Jalan Tahun 2023 sesuai dengan RPJMD Kabupaten Pemalang 2021-2026 adalah sebesar 69,53%.

Anggaran penyelenggaraan jalan untuk Tahun 2023  ini kurang lebih sebesar Rp 71,4 Miliar diperkirakan dapat memperbaiki sekitar 6,65% dari seluruh ruas jalan kabupaten. Terdiri dari:

  • Anggaran untuk rekontruksi jalan dan pelebaran jalan menuju standar sebesar Rp 56,8 miliar. Intervensi ini diperkirakan dapat memperbaiki jalan kondisi rusak berat sepanjang kurang lebih 26,30 kilometer.
  • Pemeliharaan rutin jalan di tahun ini dialokasikan sebesar Rp 14,6 miliar diperkirakan dapat memelihara/memperbaiki jalan kondisi sedang/rusak ringan sepanjang kurang lebih 28,65 kilometer.

Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, menandaskan, untuk tahun 2024 pihaknya akan meningkatkan kondisi kemantapan jalan sekaligus memprioritaskan penanganan infrastruktur jalan dengan kapasitas anggaran yang ada.

“Untuk tahun 2024, saya akan terus berusaha meningkatkan kondisi kemantapan jalan. Kapasitas anggaran yang ada baik bersumber dari APBD, DAK, maupun banprov, akan diprioritaskan untuk penanganan infrastruktur jalan,” kata Bupati Mansur Hidayat.

“Saat ini sudah dapat dilihat, perbaikan jalan baik melalui rekonstruksi, pelebaran, maupun pemeliharaan rutin sudah berjalan dengan baik,” pungkasnya.**(ADV)

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *