Kunjungi Jawa Tengah, Begini Kesan Gubernur Ganjar terhadap Dubes Korsel
SEMARANG (Awal.id) – Jawa Tengah menjadi daerah pertama yang dikunjungi Lee Sang Deok, sejak menjabat Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia.
Dubes Lee sangat terkesan saat berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai banyak hal dengan Ganjar di rumah dinas Gubernur Jawa Tengah, Selasa (14/2).
Di mata Dubes Lee, Provinsi Jateng yang dipimpin Gubernur Ganjar menjadi destinasi investasi paling diincar investor Korsel.
Gubernur Ganjar sendiri usai perjumpaan menyampaikan apresiasi kepada Dubes Lee Sang Deok. Ganjar juga merasa terhormat dan bangga karena Jateng menjadi provinsi pertama yang dikunjungi Lee.
“Pak Duta Besar Lee ini diplomat ulung, beliau datang langsung menyanjung. Khas diplomat yang sangat hebat,” kata Ganjar.
Mantan anggota DPR RI itu mengatakan, Korea Selatan saat ini menduduki posisi ke dua peringkat investor di Jawa Tengah. Ganjar berharap kehadiran Dubes Lee akan membawa lebih banyak kerjasama dalam bidang investasi di Jawa Tengah.
“Kerjasama Korea Selatan menjadi penting untuk meningkatkan kesejahteraan bersama dan tentu Indonesia dan Jawa Tengah sangat tertarik dengan beberapa teknologi tinggi, wabil khusus ekosistem electric vehicle yang sedang diciptakan dan Bapak Jokowi sudah memulai,” ujar Ganjar.
Ketua Dewan Pembina DPP Papdesi itu siap menindaklanjuti peluang kerjasama antara Korsel-Indonesia khususnya di Jateng. Ganjar juga akan menyempatkan waktunya, berkunjung ke Korea Selatan untuk melihat Sister Province Jateng yakni Chungcheongbuk-do.
“Tugas saya adalah mengamankan dan tentu undangan beliau sangat menarik karena Jawa Tengah ini punya sister province dengan Chungcheongbuk-do, karena ternyata pabrik besar LG juga ada di sana. Makanya, tadi mereka menawarkan kunjungan ke sana untuk melihat beberapa tempat penting untuk kerjasama ke depan yang lebih menguntungkan kedua belah negara,” tandasnya.
Sebagai informasi, dua perusahaan besar dari Korea Selatan telah berinvestasi di Jawa Tengah. Yakni KCC Glass dan LG Energy Solution. Nilai investasinya, masing-masing Rp 5 triliun dan Rp 142 triliun.