Indahnya Stalaktit dan Stalakmit Goa Lawa dan Goa Macan Grobogan

PINTU MASUK. Gapura pintu masuk obyek wisata Goa Lawa dan Goa Macan Grobogan terlihat dari jalan raya, namun lokasi goanya sendiri masih sekitar 2 kilomater
PINTU MASUK. Gapura pintu masuk obyek wisata Goa Lawa dan Goa Macan Grobogan terlihat dari jalan raya, namun lokasi goanya sendiri masih sekitar 2 kilomater

GROBOGAN (Awal.id) – Jika Anda wisatawan penggemar dan pengagum bebatuan stalaktit dan stalakmit, maka datanglah ke Kabupaten Grobogan. Di daerah itu ada Goa Lawa dan Goa Macan yang memiliki tatanan keindahan dua jenis bebatuan goa tersebut.

Goa Lawa dan Goa Macan terletak di Desa Sedayu Kecamatan Grobogan, jaraknya kurang lebih 15 kilometer dari Kota Purwodadi ke arah utara.

Kedua goa itu letaknya bersebelahan sehingga pintu masuknya hanya satu. Dan sepertinya, menurut masyarakat sekitar, dua goa itu juga memiliki karakteristik yang (sedikit) berbeda.

Stalaktit dan Stalakmit

Obyek wisata ini sangat menarik. Pengunjung dapat menikmati keindahan stalaktit dan stalakmit yang masih alami yang dipadu dengan tetesan air di setiap bebatuannya. Tempat wisata ini dikelola oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Grobogan.

Udara nan sejuk ditunjang dengan infrastruktur yang baik tentu akan menambah rasa nyaman bagi pengunjung tempat ini. ditambah lagi pemandangan alam nan elok, nyaman dan asri.

Pengunjung yang suka berfoto ramai-ramai atau selfie tak akan melewatkan moment keberadaannya di sekitar dua goa itu, karena lokasinya tak ubahnya sebuah spot foto yang menarik.

BATUAN KAPUR. Bebatuan stalaktit dan stalakmit yang terbentuk secara alami dari gunung batu kapur tampak indah di Goa Lawa dan Goa Macan

BATUAN KAPUR. Bebatuan stalaktit dan stalakmit yang terbentuk secara alami dari gunung batu kapur tampak indah di Goa Lawa dan Goa Macan

Goa Lawa dan Goa Macan merupakan salah satu destinasi wisata alam yang makin dikenal di Grobogan. Pemandangan Goa Macan dan Goa Lawa terbentuk secara alami dari gunung batu kapur di kawasan wilayah Pegunungan Kendeng yang terpencil.

Baca Juga:  Groundbreaking Pabrik Wavin di Batang, Jokowi Sebut Investor Jadi Rebutan Banyak Negara

Untuk menuju tempat wisata ini, wisatawan dapat menempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi, baik sepeda motor maupun mobil. Namun, dikarenakan kondisi jalan yang terjal dan penuh dengan tanjakan dan turunan, perlu dipastikan bahwa kendaraan dalam kondisi baik dan hati-hati saat mengendarainya.

Dari jalan raya sudah terlihat gapura pintu masuk obyek wisata ini namun untuk ke lokasi goa itu sendiri masih berjarak sekitar 2 kilometer  lagi. Untuk masuk ke obyek wisata, setiap orang cukup membayar tiket masuk sebesar Rp 3 ribu dan membayar parkir sebesar Rp 2 ribu saja untuk sepeda motor dan Rp 5 ribu untuk mobil pribadi.

Baca Juga:  Mal Mulai Ramai Pengunjung, Bukti Ekonomi Kembali Bergeliat

Karakteristik

Karakteristik Goa Lawa dan Goa Macan berbeda dan bisa dilihat dari lingkungan di sekitar goa. Untuk Goa Macan, misalnya, terlihat beberapa dupa atau sejenisnya, yang orang awam menyebutnya sesaji. Area di dalam Goa Lawa terlihat sangat luas dengan daya tarik dari deretan stalaktitnya.

Goa Lawa memiliki kedalaman sekitar 200 meter. Kehadiran lampu warna-warni bikin pemandangan sekitar makin menakjubkan, juga sekaligus menepis image wisata goa yang selama ini identik dengan gelap.

Untuk destinasi Goa Macan, lokasinya cukup mudah dijangkau, tapi sedikit berada di ketinggian. Pengunjung harus menapaki tangga untuk bisa menggapai tempat ini.

Sama seperti goa Lawa, tempat ini juga dihiasi deretan stalaktit indah. Bedanya hanya ruangan di dalamnya tidak terlalu luas. Meski begitu, atmosfer di sini tetap menarik.

GARDU PANDANG. Gardu pandang dua lantai menjadi wahana tambahan di lokasi wisata Goa Lawa dan Goa Macan. Dari gardu pandang ini pengunjung bisa menyaksikan sunset dan sunrise.

GARDU PANDANG. Gardu pandang dua lantai menjadi wahana tambahan di lokasi wisata Goa Lawa dan Goa Macan. Dari gardu pandang ini pengunjung bisa menyaksikan sunset dan sunrise.

Menurut cerita dari masyarakat sekitar, asal muasal Goa Lawa dan Goa Macan ini cukup unik. Konon dulu saat ditemukan, kondisi Goa Lawa dipenuhi banyak binatang kelelawar, sehingga masyarakat sekitar memberikan nama Goa Lawa.

Baca Juga:  Presiden Minta UMKM Masuk e-Katalog, Jateng Sudah Lakukan Sejak Tahun Lalu

Goa Macan pun punya cerita. Sebelum dikenal dan banyak dikunjungi orang, lokasi Goa Macan dan sekitarnya sering didatangi binatan macan. Dan masyarakat dengan gampangnya memberi nama goa itu sebagai Goa Macan.

Gardu Pandang

Sebagai tempat wisata yang banyak dikujungi wisatawan, tahun 2019 lalu Goa Lawa dan Goa Macan diperbaiki oleh Pemkab Grobogan. Perbaikan itu menghabiskan dana anggaran sebesar Rp 2,5 miliar yang bersumber dari dana DAK Pemerintah Pusat. Akhir tahun 2019 proses perbaikan pun selesai.

Beberapa sarana dan tambahan wahana pun dibangun di Goa Lawa dan Goa Macan. Di antaranya gardu pandang dua lantai,  pagar keliling,  gapura identitas, parkir serta pedestrian jalan.

Pembangunan gardu pandang di puncak tertinggi Goa Lawa dan Goa Macan bisa memanjakan pengunjung untuk bisa menyaksikan sunset dan sunrise. Di samping itu,  pengunjung juga bisa melihat pemandangan alam dari ketinggian. Buat camping pun rasanya juga cocok.

Setelah lelah menjelajahi Goa Lawa, wisatawan bisa beristirahat di spot-spot yang tersedia. Salah satu yang jadi favorit wisatawan adalah area rerumputan dengan pohon-pohon tinggi di sekitarnya. Pohon-pohon tersebut membuat tempat ini terasa sangat teduh meski di siang hari. (adv)

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *