HUT Bhayangkara ke-76, Presiden Jokowi: Polisi Bukan Sekadar Profesi, tapi Jalan Mengabdi Negara

Presiden Joko Widodo memimpin upacara peringatan HUT Bhayangkara ke-76, di Akpol, Semarang, Selasa (5/7).
Presiden Joko Widodo memimpin upacara peringatan HUT Bhayangkara ke-76, di Akpol, Semarang, Selasa (5/7).

SEMARANG (Awal.id) – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo memimpin langsung upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-76, di Akademi Kepolisian (Akpol), Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang, Selasa (5/7). 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Presiden kelima RI, Megawati Soekarno Putri, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dan Panglima TNI Jenderal Andhika Perkasa. \

Selanjutnya ada juga jajaran Kabinet Indonesia Maju, seperti Luhut Binsar Pandjaitan, Airlangga Hartarto, Siti Nurbaya Bakar, dan Tito Karnavian. Ditambah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi beserta jajaran staf Pemkot Kota Semarang nampak terlihat di acara tersebut.

Baca Juga:  Paspanjaya 18 Raih Juara Umum "Aksi Paskibra 2022" Piala Kodim 0733 Semarang

Sejumlah pertunjukan ikut memeriahkan perayaan HUT Bhayangkara mulai dari nyanyian lagu kebangsaan, tarian daerah hingga aksi terjun payung yang dilakukan oleh personel dari Polri, TNI dan Kopassus.

Dalam sambutannya, Joko Widodo mengucapkan selamat atas hari jadi Bhayangkara yang ke-76 serta memberikan penghargaan atas kerja keras Polri dalam melayani rakyat dalam membela negara.

“Bangsa Indonesia dari seluruh rakyat menaruh harapan besar kepada Polri. Oleh sebab itu, kewenangan Polri sangat besar dari organisasi Polri menembus sampai ke tingkat desa,” ungkap Jokowi sapaan akrabnya.

Presiden mengimbau seluruh anggota Polri untuk berhati-hati dalam bekerja dan melayani masyarakat. Menurutnya, polisi bukan hanya profesi akan tetapi adalah jalan untuk mengabdi kepada negara.

Baca Juga:  Detik-detik Proklamasi, Polisi Hentikan Semua Pengendara Motor di Wilayah Simpang Lima Semarang

“Setiap hari anggota Polri bersentuhan langsung dengan masyarakat. Di manapun bertugas, saudara selalu dalam pengamatan rakyat dan selalu dalam penilaian rakyat. Rakyat menilai apakah prilaku Polri sesuai dengan harapan rakyat,” tandasnya.

Survei terbaru, lanjutnya, tercatat 58,3 persen responden menyatakan tindakan Polri sudah sesuai dengan visi presisi. Akan tetapi, masih ada sekitar 28,6 persen menyatakan belum selesai. Selain membaca survei, dirinya juga selalu terus mengikuti pemberitaan di media konvensional dan media sosial.

Baca Juga:  Mahfud MD Resmi Cawapres Ganjar, Ikatan Keluarga Madura Serukan Dukungan

“Setiap kecerobohan apapun di lapangan sekecil apapun itu bisa merusak kepercayaan masyarakat institusi Polri. Untuk itu bekerjalah dengan hati-hati, bekerjalah dengan Presisi keluarga Bhayangkara. Laksanakan tugas kita semua masih banyak,” tegasnya.

Terakhir, Jokowi berpesan agar Polri juga waspada terhadap ketidakpastian global, krisis energi, krisis pangan dan krisis keuangan.

Oleh sebab itu, lanjutnya, Polri harus memastikan Kamtibmas agar lebih kokoh dalam menghadapi tantangan-tantangan ini.

“Kita harus semakin siap dalam mebghadapi ancaman teknologi terbaru. Oleh sebab itu Polri harus lebih maju dibandingkan pelaku kejahatan, Polri harus terus berinovasi dan meningkatkan penguasaan teknologi,” tuturnya. (is)

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *