Gayengnya Pertemuan Ganjar dan Ustad Das’ad Latief, Disuguhi Jalangkote dan Barongko
MAKASSAR (Awal.id) – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyempatkan waktu sowan ke rumah Ustad Das’ad Latief di sela kunjungannya ke Makassar, Sabtu (7/5). Meski tak lama, namun pertemuan keduanya berlangsung hangat dan penuh dengan canda tawa.
Ganjar yang tiba sekitar pukul 14.20 WITA langsung disambut Ustad Das’ad Latief. Ulama kondang asal Makassar yang dikenal jenaka saat ceramah itu langsung mengajak Ganjar bersama istri dan anaknya masuk ke rumah dan ngobrol santai.
“Assalamualaikum Pak Ganjar, alhamdulillah akhirnya sampai juga. Silahkan masuk pak,” sambut Ustad Das’ad Latief.
Ganjar dan Ustad Das’ad Latief begitu asyik ngobrol bersama. Ditemani makanan khas Makassar, Jalangkote dan Barongko, keduanya asyik berbicara terkait berbagai hal, mulai yang serius seperti Islam Rahmatanlilalamin hingga cerita-cerita lucu Ustad Das’ad Latief selama berdakwah.
Misalnya saat Ustad Das’ad Latief bercerita kenapa Indonesia dengan penduduk mayoritas muslim, tapi sering dicap sebagai negara radikal. Menurutnya, itu karena orang yang menyuarakan soal Islam yang damai sangat sedikit.
“Itu karena kita tidak banyak yang menyuarakan Islam Rahmatanlilalamin. Makanya Pak Ganjar, saya sekarang sering bawakan materi dakwah soal itu, supaya masyarakat kita memahami,” ucapnya.
Cerita lucu terjadi saat Ganjar mencoba mengorek pengalaman Ustad Das’ad Latief selama berdakwah. Ganjar menanyakan apakah pernah ada yang menipu atau berbuat kurang menyenangkan selama ini.
“Pernah nggak Ustad ditipu, orang ngundang ceramah pas datang ternyata tidak ada? Atau ada kisah-kisah lucu selama Ustad berdakwah sampai yang kurang menyenangkan,” tanya Ganjar.
Ustad Das’ad Latief menjawab bahwa ia belum pernah ditipu terkait ceramah. Hanya saja, karena aktif di medsos, banyak yang mengirimkan pesan yang lucu dan aneh-aneh.
“Ada pak jamaah yang WA saya. Dia janda muda. Tadinya konsultasi sama saya karena dia mualaf. Lama-lama dia minta saya jadi imamnya. Wah repot ini, saya jawab saja saya bukan imam, tapi khatib,” ucapnya disambut tawa keduanya sampai ger-geran.
Persahabatan antara Ustad Das’ad Latief dengan Ganjar memang cukup akrab. Beberapa kali, Ustad Das’ad Latief diundang Ganjar mengisi ceramah di lingkungan Pemprov Jateng.
“Alhamdulillah hari ini saya kedatangan tamu yang menjadi tokoh dari Jawa Tengah sekaligus tokoh nasional. Beliau mau menyempatkan mampir silaturahmi ke sini. Tentu saya sangat senang,” katanya.
Das’ad juga mengatakan silaturahmi yang dilakukan Ganjar memiliki nilai baik. Ini bukti bahwa tidak ada perbedaan antara pejabat dan rakyat, tidak ada jarak antara pemimpin dengan orang biasa.
“Inilah wujud persatuan Indonesia. Semoga silaturahmi ini akan selalu membawa kebaikan,” pungkasnya. (Cip)