Ganjar – Haedar Bahas UMKM Sampai Politik, Negara Tak Boleh Bermahzab
YOGYAKARTA (Awal.id) – Ketua Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Tengah, Tafsir, menguatkan beberapa pokok bahasan dalam silaturahmi antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Diketahui, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, bersilaturahmi ke Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Jalan Cik Di Tiro, Gondokusuman, Yogyakarta, Kamis (5/5/2022). Tafsir ikut hadir pada silaturahmi tersebut.
Menurut Tafsir, ad beberapa poin pembicaraan pada pertemuan itu. Pertama terkait situasi kebangsaan, di mana ada tukar pandangan antara Haedar Nashir selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah dengan Ganjar Pranowo sebagai perwakilan pemerintah.
“Tukar pandangan tadi dalam suasana yang sangat sejuk. Tidak ada sesuatu yang saling bertentangan tetapi yang ada harmoni dari kedua tokoh ini,” katanya.
Tafsir menambahkan, pandangan Muhammadiyah sangat jelas mengenai situasi kebangsaan. Seperti yang sering disampaikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah. Yaitu pemimpin bangsa itu harus berdiri di atas segala golongan. Pemimpin bangsa tidak boleh berpihak pada satu kelompok.
“Kalau istilah Pak Haedar itu, negara tidak boleh bermahzab. Mahzab pemimpin itu ya memayungi semuanya. Itu sudah banyak ditulis oleh Pak Haedar dan itu juga yang disampaikan beliau kepada Pak Ganjar sebagai Gubernur. Itu yang paling pokok,” jelasnya.
Poin lain yang menjadi pembahasan antara Ganjar dengan Haedar adalah terkait persiapan Muktamar Muhammadiyah. Rencananya muktamar akan diselenggarakan pada tanggal 18-20 November 2022.
“Kedua terkait persiapan Muktamar Muhammadiyah. Bagaimana Jawa Tengah, Pak Gubernur sebagai pemimpin Jawa Tengah, siap mendukung terkait dengan Muktamar Muhammadiyah. Intinya dua itu, persoalan kebangsaan dan terkait persiapan Muktamar Muhammadiyah. Ketiga adalah silaturahmi karena masih suasana Lebaran,” ujar Tafsir. (is)