50 Persen BLT Minyak Goreng Kabupaten Pekalongan Tersalurkan

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengecek pembagian BLT minyak goreng di aula Kecamatan Wonopronggo, Kabupaten Pekalongan, Selasa (19/4).

PEKALONGAN (Awal.id) – Setelah Boyolali, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengecek pembagian BLT minyak goreng di Kabupaten Pekalongan, Selasa (19/4).

Lokasi yang ditinjau Ganjar adalah Aula Kecamatan Wonopronggo Kabupaten Pekalongan. Saat Ganjar datang, puluhan masyarakat sedang antre mendapatkan bantuan dari pemerintah itu.

“Sudah dapat bantuannya bu? Jangan buat beli pulsa atau beli rokok suami ya. Buat beli minyak goreng, beli beras dan beli kebutuhan pokok lain,” kata Ganjar menyapa masyarakat yang sedang antre mendapatkan bantuan.

Baca Juga:  Mbak Ita Optimis Kunjungan Wisata di Kota Semarang Meningkat Saat Akhir Tahun

Di Kabupaten Pekalongan tercatat sekitar 78.000 masyarakat penerima bantuan. Dari total itu, sudah 50 persen disalurkan.

‘Ada sekitar 78.000 penerima. Yang sudah kami salurkan sekitar 50 persen lebih. Kita akan terus kebut dan kami harapkan selesai pada 21 April nanti,” kata Pimpinan Kantor POS Pekalongan, Hari Pratama.

Hari mengatakan, sebenarnya pembagian BLT ditarget selesai pada tanggal 28 April. Namun pihaknya mengatakan akan mempercepat dan selesai lebih cepat dari itu.

Baca Juga:  Wabup Kendal Bersama Forkompimda Tabur Bunga di Makam Pahlawan

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, pengecekan dilakukan untuk memastikan bahwa masyarakat sudah mulai menerima bantuan dari pemerintah.

“Dan saya senang, di Pekalongan ternyata kreatif. Jadi mereka yang mau ambil BLT divaksin dulu, dibooster dulu. Jadi ini ngiras-ngirus ya, mereka yang ambil bantuan sekalian dibooster. Dan ternyata tidak ada penolakan,” kata Ganjar.

Sampai saat ini lanjut dia, pembagian BLT minyak goreng di Jateng berjalan aman dan lancar. Dari pengecekan yang dilakukan, semuanya berjalan baik.

Baca Juga:  Indonesia MotoGP Mandalika 2023 Sukses Digelar dengan Listrik PLN Tanpa Kedip

“Dan sampai hari ini belum ada yang komplain dalam pelaksanannya. Ya ada sih yang merasa bahwa tetangga saya dapat kok saya tidak. Ini lagi-lagi problem data, makanya dengan bantuan ini diharapkan sekaligus sebagai clearing house untuk kita mendata ulang siapa yang berhak mendapatkan,” ujarnya. (Cip)

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *