Netizen Fair 2021 Kota Semarang Bukan Akhir Dari Kegiatan Literasi Digital

SEMARANG (Awal.id) – Netizen Fair 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan GNLD Siberkreasi Kota Semarang, di Hotel MG Setos, diikuti secara online kurang lebih 5000 orang, dan offline sekitar 500 orang, terselenggara dengan sukses dan tetap patuh protokol kesehatan.
Menteri Kominfo, Jonny G Plate hadir secara virtual dalam sambutan pembukaan, “acara ini sejalan dengan arahan presiden yaitu Indonesia bangkit dengan sumber manusia cakap digitalisasi,” ujar Jonny.
Dalam kegiatan kedua Netizen Fair 2021, (24/11), pada sesi talkshow “Ngobrolin Literasi Digital” , menghadirkan narasumber Lintang ratri, Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi), Denik isawardhani, Dosen Universitas Budi Luhur, Sukma Wahyu Wardono, Wakil ketua Pinsaka Kwarda Jateng, dan narasumber lainnya.
Kak Ardo sapaan akrab Sukma Wahyu Wardono, Wakil ketua Pinsaka Kwarda Jateng saat ditemui usai acara menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Kominfo, karena saka milenial sebagai mitra siberkreasi diberi kesempatan untuk mengisi acara Netizen Fair 2021.
Ardo memberikan materi digital safety yang dimaksudkan supaya peserta memahami batasan – batasan, aturan, dan Undang – Undang ITE, “digital safety untuk mencegah berita hoax atau fitnah dan yang bisa berhubungan dengan pidana, adanya literasi digital ini kita jadi bisa lebih berhati – hati,” ujarnya.
“Harapannya, karena dari jumlah penduduk Indonesia banyak yang belum terliterasi digital secara merata, jadi untuk selanjutnya perlu dikonsep roadshow ke daerah – daerah rural atau pedesaan, dan teman – teman yang sudah terliterasi bisa dijadikan agen, sehingga dapat meliterasi desa – desa,” imbuh Ardo.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala Diskominfo Kota Semarang Dr Bambang Pramusinto SH SIP MSi, saat acara hari pertama, acara ini membuat masyarakat paham dengan literasi digital sehingga penggunaan internet harus bijak.
“Banyak manfaat dan resiko tergantung dimana kita menggunakan, sisi positifnya dari adanya digitalisasi dapat mempercepat bisnis, biaya lebih efisien, dan marketing akan lebih luas, hal – hal positif ini harus dipahami benar untuk generasi X sampai Z dalam bersikap digitalisasi,” ujar Bambang.