Pascapenyerangan Mabes Polri, Densus 88 Tangkap Enam Terduga Teroris di Jateng

SEMARANG (Awal.id) – Tim Densus 88 Antiteror kembali menangkap terduga teroris di wilayah Jawa Tengah. Mereka diciduk di beberapa daerah, yakni Semarang, Kudus, Klaten dan Banyumas.
“Ada enam warga Jateng yang telah diamankan Densus pascapenyerangan di Mabes,” ujar Kapolda Jawa Tengah Irjen Polisi Ahmad Luthfi di Hotel Patra Jasa Semarang, Selasa (6/4).
Keenam terduga teroris tersebut, menurut Kapolda, diduga kuat terlibat dalam jaringan atau kelompok lama maupun baru, seperti Jamaah Islamiyah (JI) ataupun Jamaah Ansorut Daulah (JAD).
“Ada yang kelompok lama, ada pula yang berasal dari kelompok baru. Semua masih didalami Densus,” kata Luthfi.
Menurut Luthfi, salah satu warga Jawa Tengah yang dibekuk adalah BS, warga Jalan Lamongan Barat Sampangan, Semarang. BS yang dikenal sebagai pendakwah diduga terlihat jaringan Jamaah Islamiyah (JI) dibekuk Densus 88, Sabtu lalu (3/4).
Perlu diketahui, BS merupakan kakak dari mantan napi teroris bernama Gunawan alias Wijaya alias Pak Wi yang ditangkap Tim Densus 88 pada pertengahan 2014 di Semarang.
Sebelumnya, Densus 88 juga menangkap sejumlah terduga teroris di Yogyakarta dan Tuban pada Jumat (2/4). Seorang terduga teroris berinisial R-H alias A-O (42) yang diamankan di Tuban, merupakan bagian dari JAD.
Tim Densus juga menyisir dan menggeledah Pondok Pesantren (ponpes) Ibnul Qoyyim di RT 04/RW 07 Gandu, Sendangtirto, Berbah, Sleman, DIY.
Selang dua hari, tepatnya pada Minggu (4/4), Densus 88 giliran menggeledah kantor Syam Organizer di RT 30/RW 08, Kumendaman, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, DIY.
Kendati sejumlah terduga teroris sudah diamankan, namun sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. Hasil operasi senyap atas serangkaian tindakan terorisme ini masih disimpan rapi oleh Mabes Polri.
Diperoleh informasi, Kepala DivisiHumas Polri, Inspektur Jenderal Argo Yuwono akan menggelar konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu besok (7/3). Polisi akan membeberkan peran dan keterlibatan para terduga terorisme dalam aksi yang meresahkan masyarakat Indonesia. (*)