Bete: Jadi Anggota DPRD Tak Perlu Dana Besar, Sing Penting Yakin

SEMARANG (Awal.id) – Siapa bilang menjadi anggota legislatif membutuhkan dana yang besar. Rumor adanya dana besar yang menjadi mahar politik ini, tidaklah sepenuhnya benar.
Sebaliknya, justru keyakinan seorang calon legislatif inilah yang menjadi unsur terpenting untuk maju sebagai wakil rakyat, baik di DPRD Kota/Kabupaten, DPRD Provinsi maupun DPR.
Modal keyakinan diri ini dilontarkan Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah Danie Budi Tjahyono saat menjadi nara sumber acara Inspirasi yang ditayangkan secara langsung dari Studio Awal.id lewat kanal Youtube Awal Media Nusantara, Jumat (9/4). Acara Inspirasi dipandu oleh Dhyanara Paramita.
“Saya tidak memiliki dana besar untuk menjadi anggota DPRD Provinsi Jateng. Modal saya hanya semangat dan yakin saja, dengan mengandalkan kolektivitas dari teman-teman dan saudara-saudara yang saya kenal dekat,” kata Bete panggilan akrab Danie Budi Tjahyono.
Bete memaparkan panjang lebar, bagaimana perjuangannya untuk menerobos Gedung Berlian yang menjadi tempat kerja seluruh wakil rakyat di Provinsi Jateng.
Dengan tagline “Sing Penting Yakin”, Bete yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mencoba berkompetisi dengan para calon legislatif lain, baik dari partainya sendiri (PDIP) maupun calon yang diusung partai lain.
Di luar dugaan, Bete yang saat itu berstatus bujangan mampu terpilih menjadi salah satu pemenang dari enam kursi legislatif yang disediakan Dapil I Kota Semarang.
“Saya tidak menyangka, saya yang berstatus pengangguran saat itu bisa terpilih jadi anggota DPRD Jateng. Menjadi anggota legislatif ini merupakan kerja saya yang pertama, karena sejak lulus dari Undip saya terus menganggur selama delapan tahun,” kenang Bete.

Direktur Awal.id Anton Setyawan memberikan kenang-kenangan kepada Danie Budi Tjahyono yang menjadi nara sumber Inspirasi.
Dilanjutkan DPRD Jateng
Menurut Bete, tagline ‘Sing Penting Yakin’ hingga kini tetap dilanjutkan di lembaga yang kini didudukinya, DPRD Jateng. Modal keyakinan itu juga diterapkan di bidang pembangunan yang menjadi tugas Komisi D.
“Bidang-bidang di DPRD Jateng cukup banyak, seperti pemerintahan, perekonomian, pembangunan, kesejahteraan rakyat. Saya memang tidak menjadi pimpinan dari bidang-bidang itu, tapi saya siap menjalankan apa yang menjadi tugas saya,” katanya.
Soal capaian pembangunan di Jateng yang menjadi bidang tugas komisi D, Bete mengatakan sebenarnya beberapa program pembangunan telah dicanangkan komisinya, seperti pembangunan kawasan industri di daerah Brebes dan Kendal.
Namun, sambung Bete, program pembangunan yang telah dianggarkan Komisi D tidak sepenuhnya bisa direalisasikan karena adanya pandemi virus corona.
“Sebagai besar dana pembangunan tahun 2020 dialihkan pemerintah untuk penanganan Covid-19. Tapi, untuk pembangunan fasilitas umum yang vital tetap dilakukan, hanya volume yang berkurang,” ujarnya.
Dia mencontohkan untuk penanganan jalan rusak akibat banjir awal tahun ini, tidak semua kerusakan jalan provinsi bisa diperbaiki. Kalau ada perbaikan, nilainya tidak sama seperti yang telah diprogramkan Komisi D.
“Dari pengawasan Komisi D, jalan-jalan yang rusak akibat banjir memang diperbaiki. Tapi, perbaikannya tidak bisa 100 persen. Misalnya, jika dalam program tertera perbaikan 5 kilometer, realisasinya di lapangan cuma 300 meter,” paparnya.
Bete menyadari pengalihan dana pembangunan untuk penanganan pandemi Covid-19 jauh lebih penting. Untuk itu, pihaknya menyarankan pemerintah tetap melakukan pembangunan pada fasilitas umum yang mengalami kerusakan, agar roda perekonomian Jawa Tengah tetap berjalan sebagaimana mestinya. (*)