Upaya Dorong Perempuan dan Mahasiswa Hadapi Tantangan Energi Masa Depan, Srikandi PLN IP UBP Semarang Gandeng Unnes

PT PLN Indonesia Power Unit Pembangkitan (UBP) Semarang melalui gugus tugas Srikandi PLN mendorong kolaborasi antara dunia industri dan akademisi dalam upaya membangun peradaban yang berkelanjutan melalui program "Srikandi Goes to Campus" yang digelar bersama mahasiswa Unnes.

SEMARANG (Awall.id) – PT PLN Indonesia Power UBP Semarang melalui gugus tugas Srikandi mendorong kolaborasi membangun peradaban. Program ini merupakan bagian dari inisiatif untuk menjembatani dunia industri dengan akademisi, khususnya dalam bidang energi dan lingkungan.

Kolaborasi ini diwujudkan melalui program “Srikandi Goes to Campus” yang digelar bersama mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Bertempat di Gedung Borobudur Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unnes, perwakilan Srikandi PLN IP UBP Semarang, Ibu Eva Wirabuana, mengisi sesi diskusi yang dihadiri oleh dosen dan mahasiswa.

Baca Juga:  Pj Gubernur Jateng Yakin TNI Mampu Kawal Pemilu-Pilkada dengan Aman

Fokus utama diskusi adalah peran strategis kolaborasi industri-akademisi dalam menghadapi tantangan sektor energi di masa depan.

“Melalui program ini, kami ingin menunjukkan bahwa perempuan juga memiliki peran penting di sektor energi. Kami berharap dapat menginspirasi mahasiswi untuk mengeksplorasi karier di bidang teknik dan energi,” ujar Eva.

“Kolaborasi dengan Unnes adalah langkah nyata memastikan generasi muda siap menghadapi tantangan industri sambil terus berinovasi untuk peradaban yang lebih baik,” lanjutnya, Rabu 10 September 2025.

Baca Juga:  Kegiatan Massal Tidak Dilarang Tapi Terbatas

Antusiasme juga datang dari pihak Unnes. Prof Dr Ratna Dewi Kusumaningtyas ST MT, dosen Teknik Kimia Unnes, menyambut baik inisiatif ini.

“Sesi ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk mendapatkan gambaran langsung tentang dunia kerja. Kolaborasi seperti ini sangat penting untuk melahirkan lulusan yang tidak hanya unggul secara teori, tetapi juga adaptif dan relevan dengan kebutuhan industri,” jelas Prof. Ratna.

“Inilah fondasi untuk membangun peradaban yang lebih maju dengan sumber daya manusia yang berkualitas.”

Baca Juga:  Sambil Gowes, Mbak Ita Menyusuri Sepanjang Kali Semarang

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana mahasiswa antusias berdiskusi mengenai inovasi teknologi, keberlanjutan energi, hingga peran perempuan dalam industri ketenagalistrikan.

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *