Dilaunching, Batik Lasemku Kian Mendunia

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua Deskranasda Jateng Siti Atikoh, mengenakan fashion batik karya kolaborasi pengrajin dan penata busana dari Kabupaten Rembang pada acara launching "Batik Lasemku" di BBPLK Provinsi Jateng, Selasa (2/11)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua Deskranasda Jateng Siti Atikoh, mengenakan fashion batik karya kolaborasi pengrajin dan penata busana dari Kabupaten Rembang pada acara launching "Batik Lasemku" di BBPLK Provinsi Jateng, Selasa (2/11)

SEMARANG (Awal.id) – Puluhan model berparas cantik dan tampan berjalan anggun di atas catwalk “Rembang Fashion Parade 2021”. Lebih menariknya, mereka mengenakan fashion batik karya kolaborasi pengrajin dan penata busana dari Kabupaten Rembang.

Ya, event yang berlangsung di BBPLK Provinsi Jateng merupakan launching “Batik Lasemku”, sebuah brand batik asal Kabupaten Rembang. Hadir dalam acara tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Deskranasda Jateng Siti Atikoh, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jateng Emma Rachmawati, serta Ketua Deskranasda Kabupaten Rembang Hasiroh Hafidz.

“Ini luar biasa, perjalanan satu tahun membina, mulai dari mendesain untuk keperluan fashion. Dan, kalau kita lihat tadi, dengan pembinaan yang baik, arahan yang baik hasilnya luar biasa, terutama fashion,” ujar Siti Atikoh, Selasa (2/11).

Baca Juga:  Hadirkan Pembicara Internasional, Pascasarjana USM Sukses Gelar Kuliah Tamu

Menurutnya, batik dan fashion “Batik Lasemku” sudah sangat layak untuk pasaran mancanegara. Karena bisa diterima semua kalangan  mulai dari casual hingga busana resmi.

“Kalau kita lihat sangat beragam, casual, anak-anak ini sangat bisa diterima internasional empat dan dua musim. Juga ada hijab tadi, jadi sangat bisa diterima semua kalangan,” paparnya.

Ia berharap, semua daerah di Jawa Tengah yang memiliki potensi batik untuk bisa dikembangkan ke arah fashion.

Baca Juga:  Wabup Basuki Lepas 1.050 Perangkat Desa Kabupaten Kendal ke Silatnas ke-3 Jakarta

“Harapannya juga di tempat lain. Tahun depan rencananya di Banyumas. Jadi tidak hanya menjual batik kain tapi juga sudah bentuk fashion,” lanjutnya.

Ketua Deskranasda Kabupaten Rembang, Hasiroh Hafidz menuturkan bahwa dengan kerjasama ini, UMKM batik di Kabupaten Rembang kian terangkat.

“Ini menjadi tonggak awal membranding batik sekaligus fashion,” ungkapnya.

Disampaikannya, pasaran Batik Lasem Rembang sudah sampai ke mancanegara. “Sudah sampai Belanda, Jepang dan Cina. Karena memang batik kami memiliki khas warna dan lebih detil,” tuturnya.

Baca Juga:  Ops Keselamatan Lalu Lintas Candi 2022, Satlantas Polrestabes Semarang Gelar Vaksinasi

Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuturkan ekonomi kreatifnya sudah mulai tumbuh. Tentu dengan protokol kesehatan ketat.

“Sebenarnya kawan panitia  Kemenaker, desainer, Pemda, dan sponsor bisa berkolaborasi. Kita bangkitkan lagi ekonomi, dengan prokes ketat,” katanya.

Ganjar juga menyampaikan, event serupa juga bisa digelar di tempat-tempat wisata. Dengan mengundang terbatas pihak terkait dan prokes ketat.

“Tadi saya usul tidak hanya di sini, Lasem punya haritage bagus, coba bikin fashion show mengundang pemangku dan pecinta fashion, pariwisata juga jalan. Dibatasi saja,” tandasnya. (is)

Sharing:

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *