Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang Digelar Sederhana

SEMARANG (Awal.id) – Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang digelar secara sederhana di Museum Mandala Bhakti, Kamis malam (15/10). Pertunjukan teatrikal seperti tahun-tahun sebelumnya ditiadakan, namun cerita sejarah pertempuran dasyat tetap dibacakan oleh petugas upacara.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dalam kegiatan tersebut menyampaikan, di masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir, peringatan pertempuran tetap diselenggarakan dengan sederhana dan mengajak masyarakat dalam kembali beraktivitas sesuai protokol kesehatan.
“Bagaimana caranya kesehatan, sosial budaya, ekonomi bisa bangkit, silaturahmi yang sempat terputus karena Covid-19 kembali berjalan tentunya dengan disiplin protokol kesehatan (prokes),” ujarnya.
“Tarik benang merah, kalau dahulu mempertahankan kemerdekaan, tentu saja, perjuangan sekarang bagaimana kita bisa lepas dari persoalan Covid-19,” kata Hendi sapaan akrab Wali Kota Semarang.
Hal paling penting baginya saat peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang, yakni mengingatkan warga Kota Semarang bahwa 76 tahun yang lalu ada pertempuran dahsyat, di mana para pejuang mengorbankan nyawa, tenaga, pikiran, dan bercucuran darah untuk mempertahankan kemerdekaan.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Muthohar menambahkan, peringatan kali ini memang berbeda.
Pihaknya tidak mengadirkan veteran seperti tahun sebelumnya, mengingat ada beberapa veteran yang sedang sakit. “Kami doakan, kami silaturahmi dengan mereka,” ucapnya
Dalam kegiatan tersebut turut hadir Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Widi Prasetijono, Wakil Wali Kota Hevearita G Rahayu, Kabintaldam IV/Diponegoro Letkol Caj Tauhid, Dandim 0733/Semarang Kolonel Inf Yudhi Diliyanto, Danyon Arhanud-15 Letkol Arh Muda Setyawan, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar, serta Forkopimda Kota Semarang. (is)