Didatangi Ganjar Malam-malam, Begini Komentar Tanto Mendut Soal Penataan Kawasan Borobudur

MAGELANG (Awal.id) – Tanto Mendut mendukung penuh langkah pemerintah melakukan penataan kawasan Borobudur secara menyeluruh. Tidak hanya fokus pada candinya, namun banyak hal lain yang bisa dikembangkan.
“Borobudur itu ibarat pusaka, ini mutiara yang memiliki banyak dimensi. Ada gunung, ada desa-desa, masyarakat, binatang dan lainnya,” kata Tanto, saat menerima Gubernur Jawa Tengah. Ganjar Pranowo di rumahnya.
Ganjar Pranowo sengaja mampir ke rumah Tanto pada Rabu (7/4) malam. Disamping disambut Tanto dan iatrinya yang asli Jepang, Mami Kato, kedatangan Ganjar juga disambut alunan gamelang dengan empat orang penari, yang berlenggak-lenggok menambah kemeriahan suasana malam.
Di hadapan gubernur berambut putih itu, Tanto Mendut memaparkan, Borobudur tak hanya bangunan semata. Ia merupakan pusaka yang mengajarkan tentang teknologi, arsitektur, pengobatan, seni, budaya dan banyak hal lainnya.
“Borobudur punya banyak sekali nilai-nilai yang bisa dikembangkan. Saya sendiri telah diundang ke Hiroshima, ke Istanbul untuk menjadi pembicara soal Borobudur, baik dari arsitekturnya, habitatnya dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Satu yang tak boleh dilupakan pemerintah dalam hal pengembangan Borobudur, menurut Pendekar Lima Gunung itu, bahwa Borobudur merupakan karya seni. Sehingga, pengembangan kawasan itu harus merangkul seniman dan budayawan yang ada di sekitarnya.
“Merangkul dalam makna yang kualitatif ya, jadi benar-benar menggerakkan seniman untuk mengisi ruang-ruang itu. Jangan lupa juga merangkul petani, karena Borobudur juga karya petani,” pungkasnya. (*)