Era Digital, Humas Harus Mampu Ikuti Perkembangan Zaman
SEMARANG (Awal.id) – Bendahara Umum Perhumas Indonesia S Hery Kurniawan mengatakan seorang humas pada era digital harus mampu mengikuti arus perkembangan zaman.
“Kita sebagai praktisi public relations (PR) dalam influence publik harus mengemas dan menyampaikan pesan dengan menggunakan pendekatan yang tepat. Kita juga harus melihat kondisi audience, dan kondisi lingkungan,” ujar S Hery Kurniawan via Zoom, Sabtu (30/10).
Pada peringatan hari humas nasional, kata dia, Perhumas Muda Semarang mengajak masyarakat untuk mengetahui lebih banyak peran PR dalam mempengaruhi persepsi public dengan media sosial, melalui talkshow bersama PR specialist dan influencer. Kegiatan ini sekaligus peresmian website Perhumas Muda Semarang
Menurut Hery, saat ini penggunaan sosial media semakin banyak. Mereka banyak memperoleh informasi melalui tayangan dan konten dalam sosial media di berbagai platform.
Hal ini, sambungnya, menjadi salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan oleh public relations dalam menyebarkan pesan atau informasi yang dituju, terlebih di saat pandemi seperti ini, di mana segala bentuk aktivitas sosial masih terbatas, penyampaian pesan dan informasi melalui social media menjadi solusi yang efektif untuk mencapai target audience.
Dia mengatakan secara umum, sasaran kegiatan public relations, baik swasta maupun pemerintah adalah menciptakan opini publik yang menguntungkan perusahaan atau lembaga pemerintah yang bersangkutan, pentingnya personal branding ini mempengaruhi besarnya pengaruh dalam mempengaruhi publik
“Sangat penting personal branding dalam menginfluence publik, jika kita mempunyai personal branding yang baik, pasti orang lain akan trust menggunakan produk yang kita tawarkan,” ujar CEO Gerakan Mengajar Desa, Gardian Muhammad.

Gardian mengatakan strategi komunikasi kehumasan sangat penting, karena dapat membangun image perusahaan dan menciptakan brand awareness terhadap publik. Dalam mempersiapkan strategi komunikasi, seorang PR harus mengerti value yang dibawa oleh perusahaan agar dapat dengan mudah menentukan tujuan dan target audiens.
Sebagai CEO GMD, Gardian membangun personal brandingnya terlebih dahulu dengan menampilkan sosok yang sangat concerned di bidang pendidikan dan menampilkan gaya anak muda saat ini. Hal ini tentunya menjadi nilai tambah, d mana style branding ini dibawa ke Instagram GMD, sehingga dapat menambah cakupan publik.
Hal senada juga dilontarkan Head of PR Youth and Beauty Clinic, Una Agnita. Menurut dia, personal branding seorang PR itu sangat penting. Personal branding saat ini mudah dilakukan di sosial media, khususnya Instagram.
“Pengoptimalan berbagai fitur instagram juga dilakukan juga di Youth and Beauty Clinic, seperti IG TV, IG Live, dan Reels. Selama empat bulan terakhir, Instagram sangat meningkatkan brand awareness perusahaan,” ujar Una Agnita.
Dalam membuat strategi komunikasi, kata Una, salah satu cara untuk mempengaruhi atau meng-influence publik dapat dilakukan dengan personal branding. Hal ini dapat dibangun melalui pengenalan yang baik tentang diri sendiri dan tim.
“Membangun kepercayaan publik melalui konten yang menarik dan bertanggung jawab. Brainstorming perlu dilakukan berkala agar konten yang dihasilkan maksimal,” ujarnya.
Hery berharap kegiatan talk show di hari Humas Nasional ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang peran PR dan mengenai pentingnya personal branding melalui media sosial dalam mempengaruhi dan membentuk persepsi publik. (is)




















